REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Deputi Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan sebanyak 2.557 orang dievakuasi dari Ukraina melalui koridor-koridor kemanusiaan pada Kamis (14/4/2022) lalu. Sebanyak 289 orang di antaranya dievakuasi dari Kota Mariupol yang masih dikepung.
Warga kota di selatan Ukraina itu melakukan evakuasi dengan kendaraan mereka sendiri. Sebelumnya Vereshchuk mengatakan sembilan koridor kemanusiaan telah disepakati untuk mengevakuasi warga sipil, termasuk dengan mobil pribadi, dari kota Mariupol yang terkepung.
Rute evakuasi lainnya adalah dari Berdiansk, Tokmak, dan Enerhodar. Vereshchuk menambahkan evakuasi di wilayah timur Luhansk akan beroperasi jika pasukan Rusia menghentikan serangan.
Sementara itu, seorang negosiator Ukraina dalam pembicaraan damai dengan Rusia, penasihat presiden Mykhailo Podolyak, mengatakan di televisi pada Kamis bahwa Ukraina ingin sebanyak mungkin negara menjadi penjamin keamanan, tetapi Rusia tidak ingin jumlahnya bertambah.
Rusia tidak berhasil menguasai kota-kota utama sejak meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Ukraina mengatakan telah mengerahkan pasukannya di daerah timur untuk menghadapi serangan besar-besaran. Penduduk sudah diminta untuk mengungsi.
Pasukan Rusia pada Ahad (10/4/2022) menembakkan roket-roket ke Luhansk dan Dnipropetrovsk di Ukraina, kata para pejabat Ukraina. Gubernur Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko menuturkan bandar udara di Kota Dnipro hancur dihantam rudal. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan rudal-rudal dengan ketepatan tinggi memporak-porandakan markas besar batalion Dnipro Ukraina di Kota Zvonetsky, dikutip dari Reuters, Jumat (15/4/2022).