REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Toyota Motor Corp berencana untuk meluncurkan versi model SUV dari sedan Crown untuk Jepang, China dan Amerika Utara, kata tiga orang sumber, dikutip dari Reuters, Jumat (15/4/2022).
SUV, yang akan datang dalam model hybrid, plug-in hybrid, dan full-electric, menandai upaya untuk membawa Crown yang berusia 67 tahun lebih sesuai dengan tren pasar karena konsumen menghindari sedan, kata orang-orang itu, menolak untuk diidentifikasi karena informasi tersebut belum dipublikasikan.
Penjualan model hybrid diharapkan mulai musim panas 2023 dan akan mencakup ekspor ke China dan Amerika Utara, sedangkan plug-in hybrid ditujukan untuk pasar domestik, kata mereka. Model listrik akan diluncurkan pada awal 2024 dan pembuat mobil belum menyelesaikan rencana ekspor.
Sebagai bagian dari perombakan, Toyota juga akan meluncurkan versi sedan Crown yang sepenuhnya direnovasi mulai musim panas ini, kata orang-orang itu. Baik SUV maupun sedan tersebut akan diproduksi di pabrik di Toyota City, Jepang. Seorang juru bicara Toyota menolak berkomentar tentang kabar ini.
Crown adalah mobil penumpang pertama yang dikembangkan dan dibangun seluruhnya di Jepang, menandai momen penting dalam kebangkitan negara itu untuk menjadi raksasa pembuat mobil global. Itu juga merupakan mobil pertama yang diekspor Toyota ke Amerika Serikat, pada tahun 1958. Dua tahun kemudian Toyota terpaksa menangguhkan ekspor karena mesin Crown tidak mampu mencapai kecepatan yang dibutuhkan di jalan raya Amerika.
Toyota menjual lebih dari 200.000 sedan pada tahun 1990 pada puncak ledakan ekonomi Jepang, tetapi pada tahun lalu penjualan tahunan domestik menyusut menjadi 21.000. Perombakan Crown juga hadir saat Toyota - seperti pembuat mobil Jepang lainnya - tampaknya menghilangkan persepsi bahwa mereka lamban merangkul kendaraan listrik baterai.
Produsen mobil itu mengatakan tahun lalu akan menginvestasikan sekitar 70 miliar dolar AS untuk melistriki mobilnya pada tahun 2030.