REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Musim semi kali ini, aroma manis tercium di sepanjang jalan-jalan kuno di kota suci Yerusalem dan Betlehem. Di dalam rumah, terlihat aktivitas anggota keluarga besar dan tetangga berkumpul membuat kudapan manis bernama Maamoul, biskuit yang sangat istimewa bagi umat Muslim dan Kristen.
“Anda tidak dapat merayakan Paskah tanpa maamoul karena itu membawa kebahagiaan,” kata Rawan Ghattas, umat Kristen dari Betlehem.
Sama seperti Ghattas, guru seni Muslim dan pembuat perhiasan di Yerusalem Rawan Bazbazat telah membuat kue manis ini sejak dia masih kecil bersama ibunya. “Pada Hari Raya Idul Fitri, kami selalu membuat maamoul. Kami tidak bisa merayakan hari raya tanpanya,” kata Bazbazat.
Maamoul terbuat dari adonan semolina dan ghee dan dibumbui dengan mahlab, biji ceri hancur serta damar wangi yang juga dikenal sebagai gum Arab. Sebelum dipanggang, adonan diisi dengan pistachio yang disiram dengan air mawar, kenari yang dicampur dengan gula dan kayu manis atau kurma yang telah digiling menjadi pasta dengan sedikit minyak atau mentega.
Setiap dari ketiga rasa itu kemudian ditempatkan ke dalam cetakan kayu khusus yang disebut qalab atau dibentuk dengan tangan menggunakan penjepit berduri yang disebut malqat. Kurma maamoul secara tradisional memiliki bentuk melingkar dengan bagian atas yang rata, versi pistachio lebih seperti elips runcing, dan biskuit rasa kenari berbentuk lingkaran yang lebih kecil dengan bagian atasnya berbentuk kubah.
Setiap tahun, keluarga Kristen dan Muslim di seluruh wilayah Palestina dan Timur Tengah membuat maamoul dan ka'ak, biskuit bundar pipih yang terbuat dari adonan yang sama pada hari-hari menjelang Paskah dan Idul Fitri. Dilansir BBC, Jumat (15/4/2022), Hari raya Paskah Kristen yang diperingati tahun ini pada 17 April, mengikuti Prapaskah, sebuah perayaan yang mengakui 40 hari yang dihabiskan Yesus di padang pasir dengan berpuasa. Beberapa setelah Paskah, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri yang dimulai pada 2 Mei tahun ini.