REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu upaya untuk mencegah terkena kolesterol tinggi selama Ramadhan adalah dengan tidak melupakan asupan serat. Cukupi kebutuhan harian dengan setengah piring berisi sayuran.
"Setengah piring seharusnya sayur-sayuran," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Anggarino Damay dalam sesi IG Live bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Sedunia, dikutip Sabtu (16/4/2022).
Anjuran tak melupakan sayuran setengah piring ini juga berlaku bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi makanan digoreng semisal bakwan atau ayam, tahu, dan tempe goreng ketika berbuka puasa. Kalau sulit menghindari gorengan, cari sayur untuk menu penyeimbang.
"Sepanjang ada sayur, sebenarnya dia (gorengan) tidak menyerap kolesterol sebanyak kalau kita tidak makan tanpa sayur," kata dia.
Vito menyarankan saat berbuka puasa pilihlah kurma dan teh hangat. Kemudian santap buah-buahan karena tubuh membutuhkan cairan usai sekitar 14 jam berpuasa.
"Ketika makan saat berbuka puasa, perbanyak sayur dan buah. Kurma di awal dan teh hangat. Kita bisa makan buah-buahan. Kan kita butuh cairan jadi kita bisa makan buah naga, semangka. Manis-manis asli buah dan juga ada cairannya," jelas anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) ini.
Di sisi lain, Vito juga menyarankan perlunya menjaga bobot tubuh, termasuk lingkar pinggang agar tak melebihi 90 cm bagi pria dan 80 cm untuk wanita. Lingkar pinggang yang melebihi ukuran tersebut bisa menjadi tanda obesitas.
Pada mereka yang obesitas, organ-organ tubuhnya cenderung terbungkus lemak sehingga berisiko menyebabkan kolesterol lebih tinggi. Untuk menurunkan lingkar pinggang yang telanjur melebihi seharusnya maka diperlukan diet sehat diimbangi olahraga 30 menit per hari untuk membantu mengurangi nafsu makan.