Selasa 19 Apr 2022 06:27 WIB

Bulog Mulai Salurkan Kedelai Murah ke Perajin Tahu Tempe

Penyaluran perdana ini diberangkatkan sejumlah 8 truk yang mengangkut 100 ton kedelai

Rep: dedy darmawan nasution/ Red: Hiru Muhammad
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso (kanan) melepas keberangkatan truk yang membawa kedelai dengan harga rendah di Gudang FKS Multi Agro Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/4/2022). Pada kesempatan tersebut Budi Waseso meninjau penyaluran perdana 100 ton kedelai dengan harga rendah yang akan didistribusikan ke pengrajin melalui Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) di wilayah Kabupaten Bogor, Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Kuningan.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso (kanan) melepas keberangkatan truk yang membawa kedelai dengan harga rendah di Gudang FKS Multi Agro Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/4/2022). Pada kesempatan tersebut Budi Waseso meninjau penyaluran perdana 100 ton kedelai dengan harga rendah yang akan didistribusikan ke pengrajin melalui Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) di wilayah Kabupaten Bogor, Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Kuningan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menyikapi kenaikan harga kedelai yang bergerak harian sejak akhir tahun 2021, Perum Bulog mulai melaksanakan pengadaan dan penyaluran perdana kedelai pada harga lebih rendah kepada Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) di Jawa Barat.

Penyaluran yang dilaksanakan melalui salah satu gudang supplier kedelai milik FKS Multi Agro Bekasi pada Senin (18/4/2022). Acara dihadiri Direktur Utama Bulog Budi Waseso dan Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifudin.

Baca Juga

Pada penyaluran perdana ini diberangkatkan sejumlah 8 truk yang mengangkut 100 ton kedelai yang akan disalurkan ke pengrajin melalui Primkopti Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Setelah melepas keberangkatan truk, Budi Waseso mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai akan berdampak pada salah satu pangan sumber protein yang murah dan dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Untuk itu, Pemerintah telah menugaskan Bulog untuk menyediakan pasokan kedelai pada harga yang lebih rendah dari harga pasar. Diberikan selisih Rp 1.000 per kg bagi pengrajin tempe tahu yang tergabung dalam Kopti sasaran.

Dengan nama Program Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai oleh Pengrajin Tahu Tempe pada tahun 2022, pengadaan dan penyaluran kedelai akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari April-Juli 2022 dengan pagu maksimal 200.000 ton per bulan atau total 800.000 ton.“Sasaran dari program ini adalah pengajin tahu tempe yang tergabung dalam koperasi tahu tempe yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM dan program ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia," kata Budi dalam keterangan resminya, Senin (18/4/2022) malam.

Penyaluran kedelai oleh Bulog dilaksanakan bertahap dengan setiap tahapan pada periode 2 mingguan. Pada tahap I, dimulai pada 18 April 2022 sd 29 April 2022, akan disalurkan sebanyak 23.173.650 kg yg akan disalurkan di 13 Provinsi dari pagu sebulan 50.536.51 kg.

Sebanyak 13 Provinsi tersebut adalah Aceh, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Jogya, Bali, Kaltim, NTB, dan Sulsel.“Sumber kedelai yang akan digunakan dalam program ini adalah kedelei ex impor yg saat ini sudah tersedia di gudang-gudang importir maupun kedelai lokal hasil produksi petani dalam negeri. Selanjutnya jumlah provinsi dan pagu alokasi per tahap akan bertambah setiap dua minggu dengan perluasan provinsi sasaran, penambahan jumlah KOPTI Sasaran dan pengrajin anggotanya," ujarnya.

Ketua Gakoptindo Aip Syarifudin mengatakan harga pembelian kedelai ini akan berbeda di masing-masing wilayah namun tetap diberikan selisih Rp 1.000 per kg bagi pengrajin tempe tahu yang tergabung dalam Kopti sasaran.

"Harga pembelian kedelai oleh Puskopti Jawa Barat selaku Kopti Sasaran adalah Rp.10.250/kg di gudang suplier atau lebih murah Rp1.000/kg dari harga jual suplier di luar program. Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jawa Barat, sedangkan wilayah lain sesuai dengan hasil lelang oleh Perum Bulog yang berbeda antar wilayah," kata Aip.

Dengan penyiapan pasokan kedelai pada harga yang lebih murah, pengrajin tahu tempe akan dapat menyiapkan tahu tempe pada harga terjangkau bagi masyarakat sekaligus kepastian pasokan untuk jaminan keberlangsungan produksi tahu tempe. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement