REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Menindaklanjuti digulirkannya Kurikulum Merdeka oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim dan adanya informasi pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka, maka SD Bina Insani Bogor melakukan beberapa persiapan. Diawali dengan diskusi lalu mengisi data di SIMPKB, dilanjutkan dengan persiapan administrasi.
Pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar pekan lalu di lantai 3 gedung SD Bina Insani, Senin-Rabu (11-13 April 2022), Kepala Sekolah SD Bina Insani, Dra Eka Rafikah menyampaikan beberapa hal yang sudah dan sedang dilakukan. Di antaranya persiapan administrasi dilakukakan melalui beberapa kegiatan asesmen diagnostik yaitu observasi calon siswa baru.
“Selain itu, mengevaluasi kebutuhan siswa, membuat webbing tema, melakukan pembekalan dan pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka,” kata Eka Rafikah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (18/4).
Pembekalan dan pendampingan Kurikulum Merdeka dilakukan dengan mendatangkan beberapa narasumber yang kompeten tentang Kurikulum Merdeka. Narasumber yang diundang untuk pembekalan dan pendampingan adalah Ibu Susanti, Ms Rahayu, dan Mr Emat Sulaemat.
Adapun materi Bimtek yang disampaikan mulai dari pengenalan Kurikulum Merdeka, ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), dan hal-hal lain yang berkenaan dengan penyelenggaraan Kurikulum Merdeka. “Penerapan Kurikulum Merdeka di SD Bina Insani rencananya akan dimulai di pada Fase A (kelas 1) dan Fase B (kelas 4) di tahun ajaran 2022/2023,” tambah Eka.