REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Jumlah pemudik yang memasuki wilayah Jawa Tengah pada Lebaran 2010 mendatang diperkirakan mencapai lima juta orang atau naik sekitar 200.000 pemudik dibandiung tahun lalu, kata Kapolda Jateng, Irjen Pol. Edward Aritonang. Kapolda Jateng usai rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2010 di Semarang, Senin, mengatakan, puncak arus mudik Lebaran diperkirakan akan terjadi pada H-2 atau 8 September 2010 dengan jumlah pemudik yang akan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Ia menyebutkan, pada 2009 tercatat 4,8 juta pemudik, sedangkan tahun ini diperkirakan mencapai lima juta orang yang masih didominasi pemudik yang menggunakan sepeda motor. Khusus untuk pemudik bersepeda motor, kata dia, akan mendapat pengamanan khusus dari polisi, yaitu dengan pengawalan secara estafet di setiap perbatasan kabupaten/kota agar terhindar dari kecelakaan yang kemungkinan terjadi.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda mengimbau kepada para pemudik agar mempersiapkan diri semaksimal mungkin serta memperhatikan rambu-rambu maupun peraturan lalu lintas. "Kepada para pemudik yang berniat menggunakan sepeda motor, saya mengimbau lebih memanfaatkan alat transportasi umum yang telah disediakan pemerintah, baik itu bus maupun kereta api, sebagai bentuk antisipasi kemacetan dan kecelakaan," katanya.
Selain jalur mudik dan pemudik, jajaran Polda Jateng juga fokus pada pengamanan objek vital maupun pusat keramaian serta perdagangan yang ada di semua lokasi dengan melakukan pengamanan langsung atau berpatroli rutin. "Semua itu kami lakukan dengan tujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang merayakan Idul Fitri," ujarnya.
Ia menambahkan, Polda Jateng akan menerjunkan 11.759 personel dan mendirikan 236 pos pengamanan selama Lebaran 2010 di tempat-tempat yang rawan terjadi tindak kejahatan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pemudik. Jumlah personel pengamanan Lebaran dari Polri tersebut masih akan didukung dari TNI dan instansi terkait, katanya.
Kapolda mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada pelaku kejahatan untuk mengantisipasi aksi bajing loncat dengan menempatkan penembak jitu di lokasi rawan kejahatan. "Anggota telah saya perintahkan untuk mengambil tindakan tegas yang dilakukan secara terukur dan dapat dipertanggungjawabkan dalam menghadapi pelaku kejahatan," ujar mantan Kadiv Humas Mabes Polri tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Hadi Prabowo yang mewakili Gubernur Bibit Waluyo, mengatakan, untuk mendukung kelancaran transportasi pemudik dari Jakarta ke beberapa wilayah di provinsi ini pihaknya menyediakan 145 bus. "Bus-bus tersebut disediakan secara gratis untuk mengangkut pemudik dari Jakarta," katanya.
Dari Kabupaten Semarang dilaporkan, sebanyak 12 jalur alternatif mudik Lebaran siap dilewati karena kondisi jalannya relatif baik dan nyaman bagi pengguna. Kepala Dinas Bina Marga SDA dan ESDM Kabupaten Semarang, Totit Oktoriyanto, mengatakan, kondisi jalur alternatif dipastikan dalam kondisi baik, hanya ada sebagian kecil ruas yang masih dalam kondisi perbaikan. "Meskipun ada beberapa ruas jalan yang dalam kondisi sedikit berlubang, saya pastikan pada H-4 Lebaran, perbaikannya sudah selesai," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya telah memeriksa jalur alternatif di seluruh ruas Kabupaten Semarang, meski masih ada kerusakan tapi pada H-4 lebaran dipastikan sudah lancar. Jalur alternatif lain yang bisa di lewati untuk menghindari kemacetan adalah di Jl.Sumorharjo-Kolonel Sugiyono-Kalirejo-Leyangan-Babadan, Bandarjo-Mijen, Tuntang-Karanglo Salatiga, Tuntang-Watuagung (Delik)- Sembirejo, dan Tingkir-Suruh-Karanggede-Gemolong-Sragen.
Sedangkan yang lainnya adalah melalui Ampel-Jetis-Papringan-Boyolali, Salatiga-Candran-Tapen, Salatiga-Candran-Banyubiru-Ambarawa, Bedono-Lanjan-Sumowono-Kendal, Renges, Tambakboyo-Turanggaceta, dan Rengas-Gembol. "Jalur alternatif tersebut sudah siap dilewati pada H-4 dengan kecepatan 32 km/jam," katanya.