Rabu 01 Sep 2010 03:21 WIB

Mudik? Jangan Bermimpi Bebas Macet Walau Jalan Mulus

Rep: EH Ismail/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA—Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto, mengatakan, kemacetan yang selalu menjadi masalah arus mudik setiap tahunnya akan tetap menyertai para pemudik 2010.

Menurut Djoko, salah satu penyebab terjadinya kemacetan arus mudik adalah masa libur lebaran tahun ini yang lebih singkat dari libur lebaran tahun sebelumnya. ”Kemacetan tidak akan hilang sama sekali mengingat masa mudik tahun ini lebih pendek,” kata Djoko di Jakarta, Selasa (31/8).

Untuk mengatasi kemacetan arus mudik, Djoko melanjutkan, Direktorat Jenderal Bina Marga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian akan melakukan rekayasa arus maupun pengaturan-pengaturan sesuai dengan kondisi lalu lintas.Rekayasa bertujuan untuk meminimalisasi penumpukan kendaraan maupun kemacetan.

Menurut Djoko, peningkatan kendaraan di jalan diperkirakan akan terjadi mulai H-3 Lebaran. ”Tapi pantauan dan antisipasi sudah kita lakukan sejak H-10 sekarang.”

Dikatakan, pada dasarnya jalan nasional didesain dan disesuaikan dengan kebutuhan atau tingkat beban lalu lintas rata-rata dalam setahun. Desain jalan nasional tidak dibuat secara khusus hanya untuk menghadapi arus mudik.

”Karena berimplikasi pada pengalokasian anggaran yang amat besar sementara sifat penggunaannya hanya musiman atau setahun sekali.”

Dengan kondisi demikian, Djoko mengatakan, saat puncak mudik dengan banyaknya kendaraan berkumpul dan menggunakan jalur yang sama ditambah dengan kemungkinan gangguan seperti pasar di pinggir jalan atau masyarakat yang berperilaku melanggar aturan serta tidak patuh arahan petugas, maka kemacetan pasti akan terjadi.

”Tentu ini nanti ditangani instansi-instansi terkait dan membutuhkan kerjasama yang baik dengan pemudik,” ucap Djoko.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement