REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Aktivitas pemudik memasuki H-10 tahun 2010 atau 1431 H yang melalui Cianjur masih relatif sepi. Diperkirakan pemudik dari Jakarta dan sekitarnya lebih memilih pulang kampung memalui tol Cipularang guna menuju Bandung dan Jawa Tengah via lintas selatan.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu (1/9), hanya terlihat satu atau dua pemudik sepeda motor yang melalui Cianjur. Demikian pula dengan bus antarkota antarprovinsi dengan rute Jakarta-Banjar atau Jakarta-Tasikmalaya, jumlahnya tidak begitu banyak.
Meski belum menunjukan aktivitas yang signifikan, pemudik yang berencana melalui Cianjur harus mewaspadai sejumlah titik, seperti pasar tumpah Cianjur. Kawasan pertigaan ini di hari biasa menyebabkan kemacetan. Selain dipenuhi para pedagang, keberadaan angkutan kota, bus antar kota dan antar provinsi yang tengah transit serta tukang becak juga turut andil menciptakan kemacetan di pasar tersebut.
Seperti dikutip dari laman pemerintah kabupaten Cianjur, www.pemkabcianjur.go.id, Kapolres Cianjur Djoko Heri Utomo dalam rapat kordinasi operasi ketupat 2010 menghimbau pengelola pasar agar tidak memberi izin kepada masyarakat atau pedagang untuk menggunakan badan jalan karena akan mengganggu kelancaran berlalu-lintas khususnya kendaraan roda empat.
Selain pasar tumpah, pemudik juga harus mewaspadai sejumlah ruas terutama ketika memasuki ruas jalan Cianjur-Ciputri. Kawasan jalan ini mulai berkelok-kelok dan penuh dengan tambalan aspal. Tak sedikit jalan yang rusak. Dengan kondisi itu, pemudik terutama pemudik bersepada motor diharapkan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Dandim 0608 Cianjur, Letkol Inf. Sunoto, bahkan menghimbau kepada para pemudik agar tidak menggunakan kendaraan roda 2, selain rawan kecelakaan juga mengakibatkan kemacetan.
Secara keseluruhan, ruas jalan Cianjur dalam kondisi prima. Tidak ada aktivitas perbaikan atau pembangunan jalan. Ruas jalan dengan kondisi rusak atau bertambal praktis hanya berada di sepanjang jalan Cianjur-Ciputri. Sejumlah pos polisi banyak ditemukan dikawasan ini termasuk Polres Cianjur. Demikian pula dengan tempat pengisian bahan bakar atau SPBU juga tersedia disetiap 10 km.
Sementara itu, memasuki ruas jalan raya Bandung km 13-15, pemudik juga akan dihadang dengan pertigaan pasar Ciranjang, Karang Tengah. Di kawasan itu memang terdapat pos polisi Pasar Ciranjang. Meski belum memasuki puncak arus mudik, di hari biasa pasar ini cukup besar memberikan kontribusi terhadap kemacetan.
Titik lain yang patut diwaspadai pemudik adalah kawasan pabrik kapur yang berlokasi di sepanjang jalan raya Gunung Masigit, Padalarang, Bandung Barat. Kawasan ini merupakan pegunungan sehingga ruas jalannya cenderung berkelok-kelok. Banyaknya truk tua pengangkut batu kapur dengan kecepatan minimal mengharuskan pemudik untuk menyalip. Perlu diperhatikan kepada para pemudik untuk memperhatikan arus sebaliknya, karena kawasan ini terbilang rawan kecelakaan.