REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Sumut) mendirikan 15 posko mudik Lebaran di 15 jembatan timbang yang tersebar di daerah ini. Sedangkan untuk mengantisipasi terjadinya longsor dan banjir, dinas ini telah menempatkan alat-alat berat di beberapa daerah rawan.
Kepala Dishub Sumut (Kadishub) Naruddin Dalimunthe, mengatakan Posko tersebut dibangun untuk kenyamanan arus balik Lebaran 2010. "Posko induk dipusatkan di Kantor Dishub Sumut. Selebihnya di 15 jembatan timbang yang ada di Sumut," ucapnya, kemarin (2/9).
Naruddin menjelaskan, nantinya di 15 posko mudik lebaran tersebut, selain petugas Dishub, juga disiagakan petugas kesehatan, Satlantas, Orari, Pramuka, dan lainnya." Bagi pengendara lainnya yang kelelahan nantinya bisa berhenti di 15 posko yang disiapkan Dishub Sumut untuk istirahat. Ini semua dilakukan demi kenyamanan pengemudi pada mudik Lebaran 2010 mendatang," ucapnya.
Kadishub juga mengaku telah menurunkan tim pemantau kesiapan sarana dan prasarana di Sumut. Hal itu dilakukan guna menginventarisir hal-hal yang berpotensi menimbulkan hambatan selama pelaksanaan angkutan Lebaran, seperti daerah rawan macet, rawan longsor, rawan kecelakaan, pemilihan rute-rute alternatif jika terjadi kondisi darurat.
Tim dibagi tiga dengan masing-masing melibatkan enam instansi, seperti Dishub, Dinas Bina Marga, Ditlantas Poldasu, Jasa Raharja, Balai Besar Jalan Nasional dan Biro Ekonomi Setdaprovsu. Tim yang diterjunkan tersebut menemukan kondisi jalan yang dapat menimbulkan kemacetan,longsor, banjir dan kecelakaan.
Sementara itu untuk mengantisipasi daerah rawan longsor dan banjir pada saat mudik Lebaran, akan disiagakan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Jalan Jembatan (JJ) Provinsi Sumut. Pihak Dishub Sumut bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait, seperti polisi kesehatan, Pekerjaan Umum, Jalan Jembatan, Jasa Raharja, Pertamina, Angkasa Pura, Perkeretaapian, Organda, Orari, Tim SAR, BMKG dan Pramuka.
“Kami juga kerjasama dengan BMKG untuk memantau cuaca. Ini penting karena sangat berpengaruh pada pengguna jalan, misalnya di daerah rawan banjir dan longsor. Kami berkoordinasi dengan semua pihak, baik instansi pemerintah maupun swasta,” kata Naruddin Dalimunthe.