REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Segenap jajaran PT KAI Daop V Purwokerto harus bekerja keras dalam mengantisipasi lonjakan penumpang arus balik pada masa setelah lebaran. Vice Presiden PT KAI Daop V Purwokerto, M Soleh Kosasih, menyatakan, selama 10 hari setelah masa Lebaran, kemungkinan setiap hari akan cukup banyak penumpang tak bisa terangkut angkutan KA.
Terlebih pada masa puncak arus balik, yang diperkirakan berlangsung pada H+8 dan H+9 atau 18-19 September 2010. Dia memperkirakan, pada puncak arus balik tersebut, setiap hari akan ada 25 ribu penumpang yang memadati stasiun-stasiun yang menjadi sentra penumpang di wilayah Daop V. Dari jumlah penumpang sebanyak itu, potensi penumpang yang tidak akan terangkut setiap harinys diperkirakan mencapai 12 ribu-an penumpang.
''Kemungkinan ini harus kita antisipasi melalui koordinasi dengan aparat keamanan. Jangan sampai pada situasi seperti ini terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,'' katanya, dalam acara gelar pasukan dan buka bersama yang berlangsung di Stasiun Purwokerto, Kamis (2/9) petang.
Gelar Pasukan yang menandai dimulainya pelayanan angkutan lebaran 2010 ini, diikuti seluruh jajaran karyawan PT KAI Daop V dan juga aparat kepolisian yang diperbantukan untuk pengamanan angkutan KA lebaran.
Soleh menyebutkan, untuk masa Lebaran 2010 ini, jumlah penumpang balik yang menggunakan sarana angkutan KA diperkirakan akan mencapai 221.526 penumpang. Jumlah ini meningkat sebanyak 2,3 persen dibanding tahun lalu. Penumpang sebanyak itu, berangkat dari stasiun-stasiun yang masuk wilayah Daop V.
Sementara, mengenai jumlah rangkaian KA yang dioperasikan, Sholeh menyebutkan, sebenarnya sudah cukup banyak dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi dari petugas operasionalnya. ''Pada masa arus musik dan arus balik ini, akan ada 104 rangkaian KA penumpang per hari yang beroperasi. Padahal pada hari-hari biasa, hanya 88 rangkaian KA,'' katanya.
Namun penambahan jumlah rangkaian KA tersebut, sepertinya masih belum mampu mengangkut seluruh penumpang yang diperkirakan akan memadati stasiun-stasiun selama musim arus balik. ''Inilah yang harus mendapat perhatian kita bersama,'' katanya.
Sementara mengenai masalah percaloan tiket KA, Soleh meminta komitmen seluruh karyawan di jajarannya, untuk tidak sampai terlibat kasus percaloan. ''Ini masalah sensitif dan selalu menjadi sorotan berbagai pihak. Saya tak akan menolerir bila ada orang dalam yang terlibat dalam kasus percaloan tiket KA. Saya tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas,'' katanya.
Soleh juga menyebutkan, untuk menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan KA, PT KA Daop V akan memegang teguh komitmen clean locomotive. Artinya, tidak akan ada penumpang yang menumpang di lokomotif. ''Kalau ada KA ternyata lokomotifnya dipenuhi penumpang, kami akan turunkan di stasiun Purwokerto,'' tegasnya.