Rabu 20 Apr 2022 10:07 WIB

Menlu AS Lakukan Dialog dengan Israel, Palestina, dan Yordania

Serangan brutal pasukan Israel menyebabkan konsekuensi yang mengerikan.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara dengan para pemimpin Israel, Palestina, dan Yordania.
Foto: AP/Carolyn Kaster/AP Pool
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara dengan para pemimpin Israel, Palestina, dan Yordania.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara dengan para pemimpin Israel, Palestina, dan Yordania. Dialog itu membahas kekerasan baru-baru ini di Israel dan Tepi Barat yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan memperbarui informasi untuk diplomat tinggi AS tentang upaya negaranya dalam memastikan kebebasan beribadah di Yerusalem. Janji ini diberikan setelah serangan polisi anti huru hara Israel di dalam kompleks masjid al-Aqsa pada pekan lalu.

Baca Juga

Lapid menyalahkan ratusan ekstremis Islam karena membuat kerusuhan dan menyebarkan disinformasi yang mengobarkan ketegangan. "Saya mengatakan kepada @SecBlinken bahwa Israel tidak akan mentolerir seruan untuk mendukung kekerasan, dan saya menekankan perlunya dukungan internasional untuk mengembalikan ketenangan ke Yerusalem," katanya di Twitter.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas Abbas mengatakan kepada Blinken, bahwa serangan brutal oleh pasukan Israel dan pemukim di kompleks masjid serta serangan Israel ke kota-kota dan desa-desa Palestina akan menyebabkan konsekuensi yang mengerikan dan tak tertahankan.

Sedangkan dalam panggilan telepon pada Senin (18/4/2022), Blinken dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi membahas pentingnya Israel dan Palestina bekerja untuk mengakhiri kekerasan. Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyatakan, kedua wilayah itu harus menahan diri dari tindakan eskalasi.

"Menteri Blinken menekankan pentingnya menegakkan status quo bersejarah di Haram al-Sharif / Temple Mount, dan penghargaan atas peran khusus Kerajaan Hashemite Yordania sebagai penjaga tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem," kata Price dalam sebuah pernyataan Selasa (19/4/2022).

Pasukan keamanan Israel telah siaga tinggi setelah serangkaian serangan jalanan di seluruh negeri selama dua minggu terakhir. Konfrontasi di kompleks al-Aqsa menimbulkan risiko memicu kemunduran yang lebih luas seperti serangan terhadap Gaza tahun lalu. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement