Kamis 21 Apr 2022 15:51 WIB

Kemenkominfo Ikut Dalami Dugaan Pencurian Data Pengguna di 11 Aplikasi 

Aplikasi tersebut ada yang bernuansa Islami, khususnya aplikasi azan dan mengaji.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi secara tanpa hak yang dilakukan oleh beberapa aplikasi di Google Play Store.
Foto: Pikist
Ilustrasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi secara tanpa hak yang dilakukan oleh beberapa aplikasi di Google Play Store.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi secara tanpa hak yang dilakukan oleh beberapa aplikasi di Google Play Store. Kemenkominfo bersama aparat kepolisian ikut mendalami dugaan pencurian data oleh aplikasi tersebut.

"Koordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya akan dilakukan terkait upaya dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi dalam siaran pers, Kamis (21/4/2022).

Dedy mengatakan, pihak Google juga telah mengambil tindakan terhadap aplikasi yang diduga melakukan pemrosesan data penggunanya secara tanpa hak. Aplikasi tersebut diwajibkan untuk menghapus fitur pengambilan data pengguna, jika ingin dapat kembali diakses oleh penggunanya di Google Play Store.

Kemenkominfo, Dedy mengatakan, meminta masyarakat untuk dapat memeriksa daftar aplikasi yang diduga mengambil data pribadi secara tanpa hak, dan melakukan langkah pengamanan. "Antara lain seperti, memutakhirkan sistem keamanan perangkat," kata Dedy.

Dedy juga meminta masyarakat melakukan instalasi ulang terhadap aplikasi yang diduga memproses data pribadi tanpa hak tersebut. Jika aplikasi telah tampil kembali di Google Play Store dan menghapus fitur yang memproses data pribadi secara tanpa hak.

“Tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan," ujarnya.

Sebelumnya, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menemukan adanya sejumlah aplikasi yang mampu mencuri data pribadi pen-download-nya. Aplikasi tersebut ada yang bernuansa Islami, khususnya aplikasi azan dan mengaji. 

Bahkan, aplikasi-aplikasi tersebut sudah diunduh lebih dari 10 juta pengguna. “Aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Kamis (21/4/2022).

Berikut daftar 11 aplikasi di Play Store yang diduga melakukan pencurian data:

  1. Speed Camera Radar
  2. Al-Moazin Lite (Prayer Times)
  3. WiFi Mouse (remote control PC)
  4. QR & Barcode Scanner
  5. Qibla Compass - Ramadan 2022
  6. Simple Weather & Clock Widget
  7. Handcent Nex SMS-Text w/MMS
  8. Smart Kit 360
  9. Al Quran MP3 - 50 Reciters & Translation Audio
  10. Full Quran MP3 - 50+ Language & Translation Audio
  11. Audiosdroid Audio Studio DAW.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement