Kamis 21 Apr 2022 18:35 WIB

Warganet Marah Usai Video Omar al Bashir di Rumah Sakit

Omar al Bashir dipindahkan dengan alasan terlalu sakit untuk dipenjara.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Mantan presiden Sudan Omar al-Bashir terlihat pertama kali di publik sejak kudeta penggulingan dirinya April lalu, Ahad (16/6).
Foto: Reuters
Mantan presiden Sudan Omar al-Bashir terlihat pertama kali di publik sejak kudeta penggulingan dirinya April lalu, Ahad (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Banyak pengguna media sosial Sudan marah terhadap video yang menampilkan Omar al Bashir berjalan di sekitar bangsal rumah sakit.  Dia dipindahkan dengan alasan terlalu sakit untuk dipenjara.

Bashir yang digulingkan lebih dari tiga tahun lalu oleh kudeta militer setelah berbulan-bulan protes ini telah ditahan di Penjara Kober saat diadili atas tuduhan memimpin pengambilalihan tentara pada 1989. Dia menghadapi tuduhan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Dalam video tersebut, Bashir terlihat menyapa pengunjung di luar kamar rumah sakitnya. Dia terlihat tersenyum dan berjalan-jalan di dalam bangsal rumah sakit mengenakan pakaian kasual serta mengenakan jam tangan.

Video amatir ini adalah gambar pertama Bashir yang tersedia untuk umum di luar liputan ruang sidang. Dalam video lain dia terlihat mengunjungi sesama pasien di ruangan lain.

Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi keaslian video yang muncul minggu ini dan tidak jelas asalnya. Namun rekaman tersebut tidak dibantah oleh pengacara Bashir, salah satunya mengkonfirmasi bahwa dia saat ini tinggal di rumah sakit.

"Kehadiran mantan presiden di rumah sakit didasarkan pada laporan medis yang disetujui pengadilan yang menyarankan perawatan di rumah sakit untuk kondisinya," kata salah satu pengacara pembela kasus kudeta Abdelrahman Alkhalifa.

Pengacara Bashir terkadang meminta pemindahan Bashir ke rumah sakit milik militer swasta tempat saat ini dia tinggal karena infeksi Covid-19 serta tekanan darah tinggi.

Sementara beberapa orang di media sosial berdoa untuk kesembuhan dan pembebasan Bashir, yang lain mengungkapkan kemarahan. Mereka melihat tindakan itu sebagai upaya untuk memberikan hukuman yang lebih ringan.

"Sudah jelas sekarang bahwa para martir revolusi mati sia-sia," kata seorang pengguna.

"Biarkan dia mengunjungi siapa pun yang dia suka, dan berjalan melalui setiap rumah sakit di negara ini, yang penting dia tidak akan pernah memerintah negara ini lagi, dan penilaiannya akan bersama Tuhan," kata warganet yang lain.

Sudan saat ini diperintah oleh para jenderal militer yang menggulingkan Bashir. Para jenderal melancarkan kudeta yang mengakhiri pengaturan pembagian kekuasaan dengan partai-partai politik sipil pada Oktober.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement