REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris meluncurkan gugus tugas baru pada Senin (25/4/2022) untuk merumuskan aturan yang memaksa perusahaan keuangan dan perusahaan untuk membuat rencana iklim. Perusahaan yang terdaftar wajib menerbitkan rencana mulai tahun depan dalam rangka transisi ke ekonomi nol bersih pada 2050.
Pada November lalu di KTT Iklim PBB COP26, Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan perusahaan harus menerbitkan rencana mulai 2023 dengan target mengurangi risiko iklim. Tujuan sementara antara sekarang dan 2050 serta langkah-langkah untuk memenuhinya.
Langkah ini adalah bagian dari komitmen Inggris untuk menjadikan negara itu sebagai pusat keuangan nol bersih pertama di dunia. Gugus tugas itu akan mengembangkan langkah-langkah "ketat dan kuat" untuk mengatasi informasi palsu yang mempromosikan bahwa perusahaan telah melakukan standar pro iklim.
"Mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim akan membawa semua bisnis mengembangkan rencana transisi yang ambisius dan konsisten untuk membawa kita ke masa depan rendah karbon," kata Amanda Blanc.
Blanc afalah CEO perusahaan asuransi Aviva dan ketua bersama Satuan Tugas Rencana Transisi yang baru itu. Satgas tersebut memiliki mandat dua tahun untuk menyiapkan praktik yang baik terkait rencana transisi, bersama dengan sistem perangkat lunak untuk menguji rencana-rencana baru itu.