Selasa 26 Apr 2022 14:25 WIB

China Umumkan Rencana untuk Menabrak Asteroid

China sedang menunggu persetujuan untuk misi pertahanan planet.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid/ilustrasi
Foto: EPA
Asteroid/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa China (CNSA) berencana  mengirim pesawat ruang angkasa untuk menabrak asteroid, menjatuhkannya ke orbit baru. Misi baru yang prospektif akan diluncurkan dalam empat tahun ke depan. Misi akan diumumkan pada Ahad (24/4/2022) oleh Wu Yanhua, wakil direktur Administrasi Luar Angkasa Nasional China.

Dilansir dari The Verge, Selasa (26/4/2022), negara ini belum menentukan asteroid mana yang akan ditargetkan. Misi tersebut diumumkan sebagai salah satu bagian dari upaya pertahanan planet baru yang lebih besar. Termasuk bagian dari misi ini akan berusaha untuk membuat katalog dan memantau asteroid dekat Bumi, terutama yang mungkin menimbulkan ancaman bagi planet kita.

Baca Juga

Rencananya adalah untuk mengidentifikasi asteroid yang mungkin mengancam Bumi, dan mengirim pesawat ruang angkasa untuk menabraknya, mengubah orbitnya dalam prosesnya. Namun, ini masih sangat awal. Keseluruhan proyek juga belum disetujui secara resmi. Global Times melaporkan proyek ini sedang ditinjau untuk persetujuan.

Gagasan itu tampaknya telah beredar untuk sementara waktu. Pada Januari lalu, sebuah buku putih yang diterbitkan oleh pejabat China menyebutkan rencana untuk mempelajari sistem pertahanan planet.

Proyek pertahanan planet juga akan menyiapkan perangkat lunak untuk mensimulaikan dampak asteroid dan akan menjalankan latihan tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi potensi dampak. NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) telah mengadakan simulasi serupa.

Badan Antariksa Amerika (NASA) memiliki misi pengarah asteroid sendiri, yang lepas landas pada November lalu. Namun, agensi tersebut belum menargetkan batuan luar angkasa yang berpotensi mengancam. Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) NASA bertujuan untuk bulan kecil asteroid yang disebut Didymos.

Misi ini akan mencoba untuk menjatuhkan batu ruang angkasa, yang disebut Dimorphos, keluar jalur pada 26 September 2022. Data dari dampak itu dapat membantu menginformasikan upaya pertahanan planet di masa depan-untuk berjaga-jaga jika mereka diperlukan di masa depan.

Asteroid kecil menghantam planet kita setiap hari, menghujani sebagai meteorit dan debu. Ini adalah batu yang lebih besar yang lebih dikhawatirkan oleh badan antariksa seperti CNSA dan NASA. Upaya untuk membuat katalog objek dekat bumi telah menemukan dan melacak sebagian besar asteroid besar (lebih besar dari 1 km) di sekitar kita.

Tetapi asteroid yang lebih kecil masih bisa menjadi bencana besar. Upaya untuk mengidentifikasi dan melacak bongkahan batu itu masih berlangsung. Itulah mengapa China, Amerika Serikat (AS), dan banyak negara lain tertarik pada pertahanan planet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement