REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana mengungkapkan potensi kepadatan di jalur arteri. Jalur arteri nantinya menjadi rute alternatif bila jalur tol mengalami kepadatan.
Chryshnanda mengatakan mudik pada tahun ini akan didominasi oleh pengguna jalur tol. Sehingga, kemacetan di tol akan berdampak luas bila terjadi nantinya. Ia tak ingin berulangnya kasus Brexit yang terjadi pada 2016.
"Dalam pengamanan, kami bentuk pos pelangaman, pos terpadu. Pos-pos ini untuk mendekatkan (layanan). Di era digital kami lakukan layanan virtual, kami pantau dari peta digital, kelihatan dimana nanti yang padat," kata Chryshnanda dalam webinar yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) pada Selasa (26/4/2022).
Demi mencegah kepadatan di tol, Korlantas Polri salah satunya menyiapkan skema pengalihan arus ke jalur arteri. Korlantas Polri siap mencegah kepadatan di jalur arteri yang diantaranya disebabkan perbaikan jalan, kendaraan parkir di bahu jalan, kegiatan masyarakat, sumbangan di tengah jalan.
"Arus yang harusnya di tol akan dipindah ke arteri. Akan kami minimalisir potensi perlambatan, misal di perlintasan sebidang, pasar tumpah, bottleneck," ujar Chryshnanda.
Dia optimistis pelaksanaan mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar dan aman lewat sejumlah skema pengamanan Korlantas Polri. "Kami akan amankan jalan di tol, arteri, jalan alternatif lainnya. Kalau tahun ini ada masalah, maka akan luas (solusinya), bisa diskresi untuk one way, ganjil-genap," ucap dia.
Dia juga mengatakan pengamanan mudik menjadi bagian dari tugas kepolisian untuk melayani masyarakat sebaik mungkin. "Kami berusaha memberi layanan prima agar mudik ini menjadi asik, aman, selamat, lancar serta tetap sehat," ujar dia.