REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -– Ketua DPR RI Puan Maharani berharap proyek sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, bermanfaat untuk warga.
Selama puluhan tahun, warga Desa Gendayakan dan sekitarnya kesulitan air bersih. Masyarakat Desa berada di kawasan kering dan berbatu gamping.
"Kita bersyukur pengerjaan proyek air bersih sudah selesai sehingga ke depan dapat membantu kehidupan sehari-hari warga,” kata Puan, dalam siaran pers, peresmian peresmian proyek sambungan rumah air bersih tersebut, Selasa (26/04).
Puan Maharani berharap pembangunan Sarana Air Bersih di Desa Gendayakan bisa benar-benar memberi manfaat untuk warga. Sarana Air Bersih ini bisa terbangun karena gotong royong semua pihak baik dari Pemda, Perguruan Tinggi, dan warga.
“Harapannya warga Desa Gendayakan tidak perlu lagi berjalan jauh hanya untuk mendapatkan akses air bersih. Dan juga tidak perlu lagi mengandalkan air tanki bantuan,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (26/04).
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan dari total warga yang selalu mengalami kesulitan air bersih, kini tinggal 20 persennya saja yang belum menikmati proyek air bersih. “Sejak dulu Mbak Puan mendorong agar pemerintah daerah memprioritaskan program penanganan krisis air yang memang sangat penting dan mendesak,” kata Joko, Senin (25/04).
Menurutnya, Puan secara simbolis meresmikan pemasangan sambungan rumah (SR) air bersih untuk 506 rumah warga. Program penanganan krisis air bersih ini sudah menjadi skala prioritas sejak 2017.
Kondisi geografis Desa Gendayakan memang berbukit-bukit dan berbatu kapur. Setiap musim kemarau, hampir bisa dipastikan Desa Gendayakan menjadi langganan kekeringan dan krisis air bersih. Desa yang berada di Kecamatan Paranggupito ini terletak 68 kilometer dari Kota Wonogiri dan berada pada ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Wilayah Paranggupito masuk dalam gugus karst Pegunungan Sewu.
Sebelum peresmian proyek sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, sejumlah terobosan pengadaan air bersih sudah dilakukan. Di antaranya adalah pengeboran sungai bawah tanah dan pemanfaatan sumber air yang sudah dinikmati sebagian warga Desa Gunturharjo dan Gudangharjo.
Masalah akses air bersih yang belum merata, sudah menjadi perhatian Puan Maharani sejak masih menjabat menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Puan menyebut pentingnya menjaga kelestarian sumber air, terutama di wilayah-wilayah dengan geografis yang sulit air. Saat itu, Puan menggencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
“Satu hal penting dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah tersedianya air bersih dan sanitasi. Dengan tercukupinya air bersih dan sanitasi, saya harapkan pola hidup itu akan lebih baik juga,” tutur Puan.