Jumat 29 Apr 2022 09:37 WIB

Polresta Ciduk 70 Pemuda di Kota Bogor Konvoi Sambil Buat Keributan

Puluhan pemuda menggunakan 30 sepeda motor, membawa enam bendera bertuliskan XTC.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro di Tugu Kujang, Kota Bogor, Sabtu (1/5).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro di Tugu Kujang, Kota Bogor, Sabtu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polresta Bogor Kota menciduk 70 pemuda karena melakukan konvoi sepeda motor dengan membawa bendera bertuliskan XTC sambil membuat keributan di Gang Aut, Jalan Suryakencana, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis (28/4) malam WIB. Mereka diamankan lantaran bisa membahayakan keselamatan warga sekitar.

"Tentunya kegiatan kelompok ini meresahkan masyarakat yang saat ini menikmati buka puasa, sehingga kami melaksanakan pengamanan," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022).

Susatyo mengatakan, tim patroli Polresta Bogor Kota mendapatkan informasi kelompok pemuda XTC tersebut akan melakukan konvoi dengan muncul dari beberapa titik untuk berkumpul pada Kamis malam. Sehingga petugas sudah mengantisipasi dengan segera menyebar sejak Kamis sore.

Mereka yang muncul dari Gang Aut, Jalan Suryakencana, sempat bentrok dengan warga dan pengemudi ojek daring setempat. Kemudian, tim patroli meninjau lokasi bentrok atau keributan antara kelompok XTC dan warga hingga mengejar para pemuda bersepeda motor itu.

Susatyo pun memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyekatan, hingga akhirnya 70 orang pemuda terjaring di titik pusat penyekatan, yakni di Tugu Kujang, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Puluhan pemuda itu menggunakan 30 sepeda motor dan membawa enam bendera bertuliskan XTC.

Setelah ditangkap, mereka diminta berjongkok di sekitaran Tugu Kujang sambil telanjang dada dan digiring memasuki mobil polisi. Menurut keterangan para pelaku tersebut, mereka berkumpul hanya sedang merayakan ulang tahun kelompok XTC.

Susatyo menjelaskan, mereka harus di bawa ke kantor polisi karena membuat keributan. "Hanya merayakan ulang tahun, tapi kami akan melakukan pemeriksaan, termasuk tes urine," ucapnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mempercayakan proses pemeriksaan para pemuda pelaku konvoi itu kepada kepolisian. Dia juga mendukung para pemuda wajib menjalani tes urine. Jika terbukti mengacau dan melakukan tindakan kriminal, dia menegaskan proses hukum terhadap para pemuda itu tetap harus ditegakkan.

"Apabila ada yang terbukti, tentu lain ceritanya. Diproses semuanya, kami pastikan ada proses hukum, apalagi di ujung bulan Ramadhan yang seharusnya banyak ibadah," ujar Bima.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement