REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON–Kasatlantas Polresta Cirebon, Kompol Alan Haikel mengimbau agar pemudik yang menggunakan jalan tol trans Jawa tidak berhenti di bahu jalan. Tindakan ini disebutnya berpotensi menyebabkan kecelakaan dan kemacetan.
Pantauan tim liputan mudik Republika.co.id, terjadi kepadatan pada arus mudik di jalan tol trans Jawa arah Semarang, Kamis (28/4/2022) malam. Sejak rest area KM 86 hingga KM 120 Cipali, kepadatan terpantau terjadi jalur tersebut. Hal ini disebabkan beberapa kejadian kecelakaan, padatnya antrean masuk rest area di beberapa titik hingga mobil-mobil yang berhenti sembarangan di bahu jalan.
"Kami mengimbau pemudik untuk menaati peraturan lalu lintas, bahwa bahu jalan adalah untuk keadaan darurat, bukan untuk beristirahat. Kalau beristirahat, di rest area. Karena sangat rawan sekali terjadi kecelakaan, kemacetan apabila ada kendaraan yang berhenti di bahu jalan,"tuturnya Jumat (29/4/2022).
Dia membenarkan kemacetan sering terjadi di dekat rest area karena membludaknya jumlah pemudik yang ingin beristirahat. Untuk itu, pemudik perlu mengetahui waktu-waktu padat pemudik di rest area.
"Yang perlu kita antisipasi adalah rest area itu biasanya di saat menjelang dzuhur, kemudian maghrib, itu akan penuh, malam juga demikian. Apabila sudah penuh, bisa ke rest area selanjutnya, karena rest area jadi titik kemacetan di tol apabila sudah penuh," ungkapnya.
Jasa Marga menyebut ada 1.157.959 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek sejak Jumat (22/4/2022) atau H-10 hingga Kamis (28/4/2022) atau H-4 Lebaran 1443 H.
Jumlah tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung).