REPUBLIKA.CO.ID, Meski hidup pada abad ke-16, alim terkenal dengan pemikiran tasawufnya di Aceh, Hamzah Fanshuri menarik perhatian masyarakat abad ke-20.
Karya dan pemikirannya menjadi kajian intelektual dari berbagai negara. Dia mendakwahkan tentang kesatuan wujud yang kemudian menuai perdebatan di masyarakat di zamannya. Hidupnya berakhir tragis. Berikut adalah para pengkaji Hamzah Fanshuri.
>GWJ Drewes
Dia dikenal sebagai orientalis atau intelektual Barat yang mengkaji dunia timur, tak terkecuali Islam. Karyanya dibukukan dalam //The Poem of Hamzah Fanshuri.//
Buku ini menjadi salah satu referensi untuk masuk kedalam pemikiran sang salik.Namun yang disayangkan adalah, buku ini tak mampu menafsirkan maksud dan berbagai misteri dari syair-syair Hamzah.
>Syed Naquib al-Attas
Intelektual Islam satu ini mengkaji Hamzah Fanshuri dengan berbeda. Tak hanya dalam sastra, kajiannya menyentuh berbagai aspek, seperti sufisme. Bahkan kajiannya sampai pada kesimpulan bahwa syair-syair sang sufi merefleksikan pandangan hidup Islam, yaitu pandangan tentang realitas dan kebenaran.
>Pengkaji Masa Kini
Selain keduanya, kehidupan sang salik juga menarik perhatian masyarakat saat ini. Nurfaizal (2002) menulis laporan yang melacak jejak Hamzah Fanshuri. Abdul Hadi Wiji Muthari (1995) juga meneliti dan mengkritisi puisi sang salik.
Penulis: Erdy Nasrul
Pengolah: Nashih Nashrullah