Kamis 05 May 2022 23:01 WIB

Kapolda Jabar: Masyarakat Sudah Banyak yang Kembali ke Jakarta

Kembali lebih awal diharapkan bisa mengurangi beban puncak arus balik lebaran 2022. 

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana mengatakan, sudah banyak masyarakat yang kembali ke Ibu Kota Negara, Jakarta untuk menghindari puncak arus balik lebaran 2022.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana mengatakan, sudah banyak masyarakat yang kembali ke Ibu Kota Negara, Jakarta untuk menghindari puncak arus balik lebaran 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana mengatakan, dari data yang ada saat ini, banyak masyarakat sudah kembali ke Jakarta, dan wilayah Jabodetabek. Untuk itu, kata dia, kembali lebih awal diharapkan bisa mengurangi beban puncak balik lebaran pada tanggal 6-8 Mei.

"Berdasarkan data yang ada, saya lihat beberapa masyarakat dari wilayah Jawa Tengah, Bandung sudah ada yang kembali ke Jakarta," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana di Cirebon, Kamis (5/5/2022), saat meninjau persiapan arus balik di tempat istirahat KM 229 tol Pejagan-Kanci.

Suntana mengatakan, dengan banyaknya masyarakat yang sudah kembali ke Jakarta dan wilayah Jabodetabek, diharapkan nantinya pada tanggal 6-8 Mei 2022 arus lalu lintas bisa berkurang. Karena pada tanggal tersebut, lanjut Suntana, diprediksi menjadi puncak arus balik Lebaran 2022, terutama kendaraan yang mengarah ke Jakarta melalui wilayah hukumnya.

Suntana menuturkan, pada Kamis (5/5) masyarakat juga sudah banyak yang kembali lebih awal, sesuai anjuran dari pemerintah yaitu untuk kembali lebih awal."Pemerintah sudah menyarankan untuk kembali lebih awal, dan saya lihat dari heli arus lalu lintas di jalan tol serta arteri kiri dan kanan masih aman," tuturnya.

Suntana berharap, masyarakat yang akan kembali ke Jakarta maupun Jabodetabek, untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas, agar bisa selamat sampai tujuan. Selain itu, dia berharap, agar pada saat arus balik ini bisa berjalan lancar seperti arus mudik kemarin, meskipun memang ada sedikit kepadatan tapi kendaraan masih bisa berputar.

"Pemerintah menyarankan untuk tidak pulang pada puncak arus mudik dan itu dipatuhi, karena meskipun ada kepadatan tetapi tidak terlalu parah. Kita ingin di arus balik juga terjadi seperti arus mudik," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement