Jumat 06 May 2022 11:25 WIB

SeaBank Bukukan Laba Bersih Rp 231 Juta pada Kuartal I 2022

Sebelumnya Seabank membukukan rugi bersih Rp 50,25 miliar pada kuartal I 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
 Seorang nasabah menarik uang tunai dari ATM (Ilustrasi)
Seorang nasabah menarik uang tunai dari ATM (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 231 juta pada kuartal I 2022. Hal ini berbalik bank yang sebelumnya bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi ini membukukan rugi bersih sebesar Rp 50,25 miliar pada kuartal I 2021.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Seabank, Jumat (6/5/2022) pendapatan bunga mengalami kenaikan sebesar 712 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dengan kenaikan tersebut, pendapatan bunga menjadi Rp 635,15 miliar pada kuartal I 2022, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 78,25 miliar.

Baca Juga

Sementara itu, pendapatan bunga bersih meningkat menjadi 928 persen yoy, dari Rp 45,39 miliar menjadi Rp 466,67 miliar.  Selanjutnya, Seabank mampu mencatatkan kredit yang diberikan tumbuh 451 persen yoy. 

Adapun kredit tersebut naik dari semula Rp 1,70 triliun pada kuartal I 2021, menjadi Rp 9,37 triliun pada kuartal I 2022. Dari situ, total aset meningkat menjadi 323 persen yoy, dari Rp 3,55 triliun menjadi Rp 15,03 triliun.

Kemudian dana pihak ketiga (DPK) Seabank juga ikut mengalami kenaikan sebesar 451 persen yoy, dari semula Rp 2,19 triliun menjadi Rp 12,10 triliun. Kenaikan DPK tersebut berasal dari dana murah atau current account saving account (CASA) berupa giro dan tabungan tumbuh 1.002 persen yoy, dari Rp 991,17 miliar menjadi Rp 10,92 triliun.

Tak hanya itu, Seabank juga tercatat memiliki modal inti (tier 1) senilai Rp 2,32 triliun pada kuartal I 2022. Tier 1 Seabank naik 87 persen yoy dari sebelumnya Rp 1,24 triliun posisi yang sama 2021.

Kemudian, dari laporan rasio keuangan, non performing loan (NPL) sebesar 1,68 persen (gross) dan 0,14 turun (net) pada kuartal I 2022. Nilai NPL turun dari periode yang sama 2021, yang masing-masing sebesar 7,44 persen (gross) dan 0,72 persen (net).

Lalu, net interest margin (NIM) menjadi 13,97 persen dari sebelumnya 4,87 persen. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan loan to deposit ratIo (LDR) masing-masing turun menjadi 99,97 persen dan 77,45 persen pada kuartal I 2022.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement