REPUBLIKA.CO.ID, TAOS -- Ribuan orang menolak mengungsi dari kebakaran hutan terbesar di Amerika Serikat (AS). Mereka mempertahankan rumah turun-temurun di pegunungan utara New Mexico, bahkan ketika beberapa kehabisan makanan dan air.
Wilayah Mora County dengan populasi 4.500, hampir sekitar 60 persen penduduk yang perlu dievakuasi tetap tinggal di komunitas pertanian dan peternakan yang berusia berabad-abad. Wilayah itu telah mengalami pemadaman listrik.
"Ini adalah mata pencaharian mereka, hanya ini yang mereka tahu, jadi orang-orang tua ini, dan banyak orang, tidak pergi," kata Undersheriff Americk Padilla.
Pegunungan berhutan sekitar 40 mil timur laut Santa Fe dikenal sebagai penduduk yang tangguh dan mandiri. Banyak di antaranya dapat melacak garis keturunan hingga pemukim Spanyol abad ke-18 dan suku asli Amerika.
Padilla khawatir angin kencang yang diramalkan untuk akhir pekan dapat mendorong api ke desa-desa dan bahkan wilayah Taos yang berdekatan. Kebakaran berhasil menghancurkan setidaknya 166 rumah, membakar 67.000 hektar di Mora dan San Miguel. Dia mendistribusikan makanan dan generator listrik ke rumah-rumah. "Saya tidak bisa mengabaikan orang-orang yang memutuskan untuk tinggal," katanya.
Dokter lokal Matthew Probst mengatakan, penduduk memiliki kerentanan sosial yang tinggi, keluarga yang mungkin memiliki rumah mobil seharga 15.000 dolar AS tetapi tidak memiliki asuransi rumah dan sedikit sumber daya keuangan. Menjaga "norteños" atau rumah mereka adalah rasa "querencia" yang merujuk pada kepemilikan tanah yang kuat.
"Ini lebih dari sekadar tempat Anda atau barang-barang pribadi Anda dan hal-hal materi Anda. Ini adalah tanah Anda, jiwa Anda terhubung dengannya secara turun-temurun," kata Probst yang telah mengevakuasi keluarga dan ternaknya dari desa Ojitos Frios.
Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham mengatakan kerabat yang khawatir memintanya untuk mengeluarkan anggota keluarga. "Saya tidak ragu bahwa kita memiliki orang-orang tanpa listrik yang menggunakan oksigen. Saya tidak ragu kami memiliki individu yang kehabisan makanan dan air,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika