Senin 09 May 2022 13:22 WIB

Pemungutan Suara Awal Dimulai dalam Pemilu Australia

Pemungutan suara awal dimulai di Australia pada Senin (9/5/2022)

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pemungutan suara awal dimulai di Australia pada Senin (9/5/2022), yakni dua minggu menjelang hari pemilihan umum. Ilustrasi.
Pemungutan suara awal dimulai di Australia pada Senin (9/5/2022), yakni dua minggu menjelang hari pemilihan umum. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Pemungutan suara awal dimulai di Australia pada Senin (9/5/2022), yakni dua minggu menjelang hari pemilihan umum. Survei menunjukkan Partai Buruh yang merupakan oposisi masih terus unggul.Sementara itu, Perdana Menteri Scott Morrison mengalami penurunan tingkat dukungan dalam pemilu nasional Australia itu.

Di tengah kampanye yang didominasi dengan pembahasan tentang tekanan biaya hidup, keamanan nasional, dan perubahan iklim, survei yang dilakukan secara luas untuk surat kabar The Australian berdasarkan pilihan dua partai menunjukkan Partai Buruh memimpin dengan 54 persen melawan koalisi pemerintah Partai Nasional dan Partai Liberal yang dipimpin Morrison dengan perolehan 46 persen.

Baca Juga

Survei itu menunjukkan bahwa peringkat Morrison sebagai pemimpin pilihan turun satu persentase poin menjadi 44 persen sehingga membuat dia unggul tipis di depan pemimpin oposisi Anthony Albanese yang peringkatnya naik 3 poin menjadi 42 persen. Pemungutan suara awal di Australia dimulai sehari setelah acara debat di televisi antara Morrison dan Albanese yang kadang-kadang diwarnai dengan aksi saling berteriak sehingga sulit bagi keduanya untuk menyatakan sebuah pendapat.

"Scott Morrison tidak punya apa-apa untuk dikatakan kecuali berteriak. Dia hanya memiliki noda dan seringai sepanjang (debat) itu," kata Albanese kepada wartawan, Senin.

Menurut survei, para pemilih perempuan telah beralih ke Partai Buruh sebagai partai yang mereka yakini akan lebih baik mengelola tekanan biaya hidup yang memburuk setelah lonjakan inflasi memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga tunai resminya pada pekan lalu. Sebuah survei untuk Australian Financial Review menunjukkan bahwa jika keunggulan partai koalisi yang semakin turun direplikasi dalam pemilihan umum pada 21 Mei, Partai Buruh dapat memerintah sendiri.

Survei itu mengungkapkan biaya hidup yang lebih tinggi sebagai masalah utama yang menjadi pertimbangan pemilih. Koalisi saat ini memiliki mayoritas satu kursi di majelis rendah parlemen Australia. Jutaan warga Australia diperkirakan akan memberikan suara mereka secara langsung selama dua minggu ke depan di lebih dari 500 tempat pemungutan suara (TPS) awal di seluruh negeri.

Pemungutan suara awal telah mendapatkan popularitas di Australia. Sekitar 40 persen pemilih memberikan suaranya lebih awal atau melalui pos dalam pemilihan nasional terakhir. Komisioner Pemilihan Umum Australia Tom Rogers mengatakan kepada televisi ABC bahwa dia memperkirakan jumlah pemberi suara akan meningkat selama pemilihan umum kali ini.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement