Senin 09 May 2022 16:49 WIB

Laba Bersih Indosat Turun Pascamerger, Disebabkan Beban Operasional

Indosat mencatat kenaikan pendapatan perseroan namun dibebani beban operasional

Rep: Retno Wulandhari / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2022. Pada periode tersebut, total pendapatan perseroan naik sebesar 48,0 persen YoY menjadi Rp 10,87 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Foto: dok Indosat Ooredoo
PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2022. Pada periode tersebut, total pendapatan perseroan naik sebesar 48,0 persen YoY menjadi Rp 10,87 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2022. Pada periode tersebut, total pendapatan perseroan naik sebesar 48,0 persen YoY menjadi Rp 10,87 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021.  

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, layanan Selular menjadi penopang utama dengan kontribusi sebesar 86,3 persen terhadap pendapatan usaha konsolidasian. Selanjutnya lini bisnis MIDI dan berkontribusi Telekomunikasi Tetap milik Perusahaan masing-masing memberikan kontribusi 12,0 persen, dan 1,7 persen.

Di sisi lain, beban - beban kuartal I 2022 ini meningkat sebesar 50,5 persen menjadi Rp 9,65 triliun dibandingkan kuartal I 2021. Peningkatan ini utamanya diakibatkan oleh peningkatan di seluruh beban akibat penggabungan perseroan dengan  PT Hutchison 3 Indonesia (H3I).

Laba bersih perseroan pun tergerus seiring dengan meningkatnya beban-beban ini. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp128,7 miliar atau turun Rp43,5 miliar dibandingkan keuntungan bersih pada kuartal I 2021. 

Penurunan laba bersih ini utamanya disebabkan oleh peningkatan beban operasional, peningkatan beban depresiasi dan amortisasi, serta peningkatan biaya finansial, sebagai dampak dari penggabungan dua perusahaan.

Meski demikian, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp 4,38 miliar atau naik 29,1 persen imbas dari penggabungan usaha. Sementara EBITDA margin tercatat sebesar 40,3 persen pada kuartal pertama 2022. 

Pada 4 Januari 2022, Indosat secara resmi telah melakukan penggabungan bersama PT Hutchison 3 Indonesia melalui penandatanganan Akta Penggabungan Usaha. Sejak penggabungan ini, Perusahaan fokus pada pencapaian visi untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling terpilih di Indonesia. 

Sepanjang kuartal pertama 2022, perusahaan fokus mengintegrasikan dua perusahaan untuk memaksimalkan sinergi biaya dan pengeluaran modal, bersamaan dengan pencapaian peluang di sisi pendapatan. Perkembangan integrasi perusahaan hingga saat ini diklaim sudah sesuai dengan jadwal dan titik-titik pencapaian, serta menghasilkan sinergi yang melampaui target. 

Kedua merk Perusahaan, IM3 dan Tri, disebut telah berjalan dengan baik sesuai dengan target masing-masing. Hal ini tercermin dari peningkatan masing-masing Net Promoter Score (NPS) serta Customer Satisfaction Score (CSAT) sebagai bukti meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap kedua merk ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement