Selasa 10 May 2022 18:36 WIB

Media Sosial KBRI Kuala Lumpur Dipalsukan

Di media sosial muncul grup-grup palsu mengatasnamakan KBRI Kuala Lumpur

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Di media sosial muncul grup-grup palsu mengatasnamakan KBRI Kuala Lumpur. (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Di media sosial muncul grup-grup palsu mengatasnamakan KBRI Kuala Lumpur. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Sejumlah oknum memalsukan media sosial Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pemalsuan dilakukan memasang tulisan KBRI Kuala Lumpur pada grup-grup yang dibuatnya sedangkan perwakilan RI di Malaysia tersebut sudah memiliki sosial media sendiri.

"Akun-akun tersebut bukan punya Kedutaan Besar RI. Di akun tersebut banyak informasi yang menyesatkan dan percaloan. Ini melanggar aturan karena memakai lambang negara," ujar Dubes RI di Kuala Lumpur Hermono di Kuala Lumpur, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga

Akun yang ditunjukkan Hermono tersebut bertuliskan KBRI Untuk Malaysia yang merupakan private group Facebook dengan anggota 5,3 ribu orang. Akun tersebut menggunakan latar bendera merah putih dengan gambar Garuda bertuliskan KBRI.

Hermono mengatakan masyarakat perlu diedukasi jangan sampai mempercayai unggahan akun abal-abal atau palsu. "Ikuti akun resmi KBRI atau ormas-ormas yang bisa dipercayai," katanya.

Hermono meminta masyarakat yang menemukan akun-akun palsu yang mengatasnamakan KBRI agar melaporkan kepada dirinya. "Saya akan meminta untuk menggantinya atau saya minta ditutup," terang Hermono.

Dia mengatakan akun FB palsu tersebut tidak mendidik dan mencelakakan bahkan mungkin mendapat bagian dari calo. Presidium Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia di Malaysia (AOMI) Lukmanul Hakim mengatakan berdasarkan penelusurannya terdapat delapan grup yang mengatasnamakan KBRI.

"Kita bisa melaporkan ke FB masuk dalam kategori duplikasi 'real account KBRI Kuala Lumpur'," katanya. Ketua SBMI Malaysia Ridwan Ismail mengatakan dari dulu akun tersebut sering mengatasnamakan KBRI untuk kepentingan pribadi dan tidak mustahil merupakan penipuan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement