Kamis 12 May 2022 22:22 WIB

Le Parc, Apartemen Sultan dengan Fasilitas AC di Taman Terbuka

Garden Atrium jadi fasilitas terbaik Le Parc yang tidak ada di apartemen lain

Associate Director Sales &Marketing, Le Parc, Anggun Melati mengatakan Le Parc memiliki signature facility yang tidak akan ditemukan di apartemen lain yaitu Garden Atrium sebuah taman terbuka nan luas dan akan selalu sejuk di setiap harinya karena dilengkapi pendingin udara (AC).
Foto: istimewa
Associate Director Sales &Marketing, Le Parc, Anggun Melati mengatakan Le Parc memiliki signature facility yang tidak akan ditemukan di apartemen lain yaitu Garden Atrium sebuah taman terbuka nan luas dan akan selalu sejuk di setiap harinya karena dilengkapi pendingin udara (AC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak banyak unit apartemen yang dianggap sebagai simbol prestise seorang crazy rich atau dalam kamus pergaulan sosial terkini biasa disebut “sultan”. Satu diantaranya adalah Le Parc, apartemen eksklusif di dalam Komplek Thamrin Nine.

Pengelola Le Parc menyebut layak disebut apartemen para sultan karena fasilitas yang dimiliki Le Parc. Le Parc memiliki taman ber AC di ruang teras terbuka seluas 900 meter persegi yang akan selalu sejuk sepanjang hari. Bagaimana bisa?

Associate Director Sales &Marketing, Le Parc, Anggun Melati mengatakan Le Parc memiliki signature facility yang tidak akan ditemukan di apartemen lain yaitu “Garden Atrium” sebuah taman terbuka nan luas dan akan selalu sejuk di setiap harinya karena dilengkapi pendingin udara (AC).

 “Memiliki taman atau teras terbuka merupakan hal yang biasa, bahkan bagi para penghuni apartemen yang umumnya memiliki lahan yang terbatas. Yang luar biasa adalah jika kita memiliki sebuah taman yang luas dan ber-AC, sehingga selalu sejuk walau dibawah terik matahari,” ujar Anggun dalam keterangan pers, Kamis, (12/5/2022). 

Garden Atrium ini berada di salah satu tower dalam komplek apartemen tersebut, yaitu Le Parc Mansion yang hanya memiliki 30 unit dengan luasan mencapai 1700 meter persegi. Sebagai center piece dari tower tersebut, Garden Atrium memiliki luas 900 meter persegi yang dipenuhi tanaman nan asri dan dinaungi oleh kubah kaca megah setinggi 27 meter. 

Anggun menuturkan, untuk mewujudkan fitur monumental ini, spesifikasi kaca dan chiller, atau pendingin ruangan, menjadi dua aspek penting yang menentukan keberhasilan operasionalnya. PT. Putragaya Wahana (PGW) selaku pengembang melakukan studi mendalam guna memastikan kaca yang digunakan mampu menolak panas dan suara, namun juga bisa ditembus oleh cerahnya sinar matahari. 

Bukanitusaja, rancangan kubah kaca pun harus dapat dibuka dan ditutup sehingga tanaman yang ada di Atrium tetap dapat tumbuh dengan baik. “Oleh karena itu, Garden Atrium di Le Parc ini dapat disebut sebagai suatu maha-karya yang memadukan seni arsitektur dan kecanggihan teknologi dengan sangat mengagumkan,” imbuhnya. 

Layaknya sebuah rumah kaca yang cantik, taman ber-AC ini tentunya membawa pesona tersendiri bagi tower Le Parc Mansion yang tiap unitnya dirancang secara khusus dengan personalisasi dan berbagai penyempurnaan untuk menyesuaikan dengan karakter dan gaya hidup pembelinya, sehingga hampir tidak ada unit yang persis sama. 

Lokasi Le Parc berada tepat di jantung kota Jakarta di lokasi bergengsi dengan harga lahan yang sangat bernilai.  Le Parc hadir dengan konsep berbeda dari apartemen di pusat kota lainnya yang umumnya dibangun tinggi dengan unit yang padat.  

Sebaliknya, hunian ini terlihat kontras dengan sekelilingnya karena dibuat dalam konsep bangunan yang low-rise atau bertingkat rendah, dengan jumlah unit yang sangat terbatas dan desain serta ukuran yang variatif. 

“Hal ini untuk menyesuaikan dengan selera target konsumennya yang memiliki gaya hidup yang eksentrik serta selera yang tinggi,” jelas Anggun. 

Pihak pengembang menunjuk Wimberly Allison Tong Goo (WATG) sebagai arsitek untuk proyek bergengsi ini. WATG merupakan firma arsitek asal Hawaii yang piawai dalam merancang resort dan hotel bergengsi di dunia, di antaranya adalah Shangri-La Maldives, St. Regis Astana, Hilton Manila, MGM Grand Las Vegas, Nobu Hotel Los Cabos, dan masih banyak lagi. 

“Salah satu pertimbangan utama dalam pemilihan arsitek ini adalah untuk mewujudkan visi Le Parc untuk menghadirkan sebuah “Oasis” di tengah Ibukota yang memberikan kesan intim dan hangat layaknya sebuah villa pribadi yang penuh dengan sentuhan personal,” jelas Anggun. 

Melengkapi rancang bangunnya yang apik, Le Parc juga memberikan material, finishing dan perlengkapan elektronik yang terbaik. PGW sendiri, merkupakan salah satu perusahaan properti dibawah naungan Galeon Group, yang juga bergerak dalam bidang pergudangan, automotive, F&B dan hiburan olah raga. 

Sebagai pendatang baru di dunia properti, PGW telah membuat pencapaian besar dengan membangun dua gedung tertinggi di Indonesia, yaitu Autograph dan Luminary Tower, yang keduanya melampaui ketinggian 300 meter di atas permukaan tanah. Proyek ambisius ini merupakan perwujudan dari misi perusahaan untuk dapat menghadirkan pengembangan berstandar internasional di Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement