Jumat 13 May 2022 16:18 WIB

Cegah PMK, Distanak Indramayu Perketat Masuknya Sapi

Pemeriksaan intensif juga dilakukan di rumah potong hewan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Petugas memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi peternakan guna mencegah penyebaran wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi peternakan guna mencegah penyebaran wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Indramayu memantau secara ketat masuknya sapi dari luar daerah di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. Pemeriksaan intensif juga dilakukan di rumah potong hewan (RPH).

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu, Achmad Sadeli mengatakan, sampai saat ini belum ditemukan adanya kasus PMK di Kabupaten Indramayu. Meski demikian, pihaknya melakukan langkah antisipasi dengan memperketat masuknya sapi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Baca Juga

"Kita antisipasi. Semoga PMK tidak sampai masuk ke Indramayu,’’ kata Syadali, Jumat (13/5/2022).

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Indramayu, Dian Daju menjelaskan, tim dari Balai Besar Veteriner Kembang sudah melakukan pemantauan terhadap populasi dan gejala klinis sapi di sejumlah sentra ternak yang ada di Indramayu.

Turunnya tim itu untuk melakukan survei dan pengecekan ulang karena pernah ada indikasi sapi bergejala demam selama tiga hari atau Bovine Ephemeral Fever (BEF) di wilayah ini. Dian juga telah menempatkan sejumlah dokter hewan untuk melakukan koordinasi dengan tim pantau di pos lintas hewan perbatasan Jawa Tengah - Jawa Barat  di Losari, Kabupaten Cirebon.

Koordinasi juga dilakukan dengan pedagang daging serta pasar hewan tradisional.

"Upaya ini kita lakukan supaya sapi yang masuk ke Indramayu adalah sapi yang benar-benar dalam kondisi sehat dan layak konsumsi,’’ kata Dian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement