Jumat 13 May 2022 22:22 WIB

Berkunjung ke Majalengka, Erick Thohir: Tidak Menghindar dari Kesulitan Jadi Kunci Sukses

Erick Thohir motivasi para AO Mekaar untuk bergerak maju dalam menghadapi persaingan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Galeri Jatiwangi Art Factory (JAF) di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (13/5/2022).
Foto: Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Galeri Jatiwangi Art Factory (JAF) di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (13/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya pendidikan dan pembangunan karakter bagi generasi muda Indonesia. Erick mengaku belajar dua hal tersebut dari almarhum ayahnya, Haji Muhammad Thohir. 

"Almarhum ayah, Haji Muhammad Thohir, yang miskin dan yatim saat usia 10 tahun merantau sekolah ke Solo dan kuliah di Jakarta karena beliau percaya akan pendidikan dan pembangunan karakter. Artinya tidak pantang menyerah dan tidak menghindar dari kesulitan ialah kunci kesuksesan," ujar Erick saat halal bihalal bertajuk "Ketupat Lebaran di Majalengka" dengan 700 account officer PNM Mekaar di Majalengka" di Islamic Center Majalengka, Jawa Barat, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga

Erick berharap, AO Mekaar yang mayoritas berasal dari generasi muda untuk tak lupa meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri. Erick juga berpesan AO Mekaar untuk tidak cepat berpuas diri dan membuktikan bahwa generasi muda Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain.

"Ayo kita buktikan kita bisa menjadi negara besar, dimulai dari generasi muda yang hadir di sini karena kalau saya sama Pak Dirut pasti ada waktunya, bahkan saya lebih pendek dari Pak Dirut. Menteri itu paling empat tahun, Pak Dirut sekarang sudah lima tahun," ungkap Erick.

Oleh karena itu, Erick memotivasi para AO Mekaar untuk bergerak maju dalam menghadapi era persaingan yang semakin ketat. Erick berharap pemimpin PT PNM ke depan berasal dari AO Mekaar di masa yang akan datang. Melihat semangat para AO Mekaar, Erick percaya hal ini akan terwujud suatu saat nanti. 

"Siapa yang mau jadi dirut?" tanya Erick yang disambut riuh para AO Mekaar sambil mengacungkan tangannya.

Erick mengatakan direktur utama dan menteri merupakan kursi 'panas' karena banyak yang memperebutkan. Dengan masa jabatan yang relatif singkat, Erick ingin posisi menteri bukan sekadar sebuah jabatan, melainkan juga mampu menghasilkan program yang memiliki manfaat bagi masyarakat dan berkelanjutan.

"(PNM Mekaar) program yang harus jalan walaupun menterinya ganti. Saya tidak mau menjadi bagian seorang pemimpin, yang baru masuk lalu menjelek-jelekan pemimpin sebelumnya, program sebelumnya yang bagus dibilang jelek, sekadar pencitraan jangka pendek," ucap Erick.

Sejak awal menjabat, Erick memastikan meneruskan program sebelumnya yang memang sudah baik. Erick juga akan menjaga program Mekaar tetap berjalan meski dirinya sudah tidak lagi memimpin BUMN.

"InsyaAllah, baik jadi menteri BUMN atau kalau sudah tidak jadi menteri BUMN, saya akan memastikan di mana pun berada, saya akan jadi keluarga besar PNM Mekaar," kata Erick.

Erick menyampaikan, jumlah nasabah Mekaar seluruh Indonesia pada 2021 mencapai 12,7 juta nasabah dengan total penyaluran pembiayaan senilai Rp 46,7 triliun. Dari data tersebut, jumlah nasabah di Jawa Barat mencapai 2,74 nasabah dengan penyaluran sebesar Rp 9,95 triliun, Majalengka sebanyak 96.268 nasabah dengan penyaluran sebesar Rp 341 miliar dan Subang dengan 91.034 nasabah dengan penyaluran sebesar Rp 328 miliar.

"Untuk tahun ini, per 31 Maret, Majalengka ada 38.680 nasabah dengan penyaluran Rp 157 miliar, Subang ada 31.789 nasabah sebesar Rp 125 miliar, dan total di Jawa Barat ada 1,08 juta nasabah dengan penyaluran mencapai Rp 4,38 triliun," ucap Erick.

Selain Mekaar, Erick juga menyampaikan terdapat 1.408 petani di Majalengka dengan luasan 4.340 hektare dan 1.462 petani dengan luas lahan 4.043 di Subang yang tergabung dalam program Makmur per 31 Maret 2022. Erick mengatakan, secara keseluruhan di Jawa Barat terdapat 7.130 petani tebu dan padi dengan luas lahan 15.473 hektare yang ikut dalam ekosistem program Makmur.

"Kita juga punya program Pertashop yang bekerja sama dengan pondok pesantren dalam membangun kemandirian umat. Hingga akhir Maret, sebanyak 4.923 outlet sudah beroperasi di Indonesia, di Majalengka ada 10 outlet, Subang ada 14 outlet, Jawa Barat total ada 328 outlet," kata Erick.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement