REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memborong dagangan dari empat gerobak pedagang yang berjualan di depan Gedung DPR, Jakarta, saat aksi unjuk rasa Partai Buruh, Sabtu (14/5). Fadil memborong bakso hingga ketoprak para pedagang itu untuk bisa dinikmati oleh peserta aksi.
Fadil bersama Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto tiba di lokasi aksi sekitar pukul 11.45 WIB. Fadil langsung memborong dagangan bakso dan ketoprak.
Setelah itu, ia menaiki mobil komando Partai Buruh untuk ikut menyampaikan apresiasi atas aksi yang berlangsung tertib. Setelah turun dari mobil komando, Fadil kembali memborong semua dagangan gerobak es bubur sumsum dan gerobak minuman dingin.
"Ini buat teman-teman buruh," kata Fadil kepada pedagang itu.
Fadil lantas beranjak pergi. Adapun makanan yang dijajakan para pedagang gerobak itu langsung ludes diserbu massa buruh dalam waktu singkat, tak sampai satu jam.
Agus Nurdin (40 tahun), pedagang es bubur sumsum, mengaku sangat senang jualannya diborong oleh Fadil. Agus mengaku menerima uang tunai sebesar Rp 500 ribu dari Fadil.
"Tadi tersisa sekitar 100 porsi dan langsung diborong semua. Saya sangat senang dan tidak menyangka. Serasa mimpi juga bisa ketemu Kapolda," kata Agus, saat bersiap-siap untuk pulang karena dagangannya sudah habis.
Untuk diketahui, massa dari Partai Buruh memadati area depan Gedung DPR/MPR RI, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (14/5) sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Aksi unjuk rasa bertajuk May Day Fiesta ini digelar untuk memperingati hari Buruh Internasional atau May Day yang sejatinya dirayakan setiap 1 Mei.
Ratusan atau bahkan ribuan massa dari Partai Buruh terpantau memenuhi ruas Jalan Gatot Subroto arah Grogol, hanya tersisa jalur busway yang bisa dilalui kendaraan. Sejumlah orator tampak silih berganti menyampaikan tuntutannya dari atas mobil komando yang terparkir di depan gerbang masuk pintu DPR.
"Hidup Partai Buruh. Partai Buruh adalah partai kelas, working class. Kita bukan partai orang kaya. Kita berjuang untuk kaum buruh pabrik, orang tertindas, kaum marjinal, tukang becak, tukang ojol, pedagang kecil, orang terpinggirkan," kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam orasinya.
Dalam momentum kali ini, Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia akan menyuarakan 18 tuntutan. Beberapa di antaranya adalah tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, turunkan harga bahan pokok, tolak upah murah, dan hapus outsourcing.