Sabtu 14 May 2022 13:24 WIB

Amankan May Day Fiesta, Wakapolres Jakpus ke Anggota: Tetap Humanis

Seluruh personel polisi dilarang menggunakan senjata api saat amankan May Day Fiesta.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Aksi buruh saat berunjuk rasa menuntut upah layak. ilustrasi (Antara/R. Rekotomo)
Aksi buruh saat berunjuk rasa menuntut upah layak. ilustrasi (Antara/R. Rekotomo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Setyo Koes Heriyanto memimpin apel pasukan pengamanan aksi May Day Fiesta di depan Gedung DPR/MPR RI dan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Sabtu (14/5). Dalam kesempatan itu Setyo menegaskan bahwa seluruh personel dilarang menggunakan senjata api.

Selain itu, Setyo juga menyampaikan bahwa pihaknya mengamankan kegiatan May Day Fiesta dengan humanis. Setidaknya pihak kepolisian mengerahkan sebanyak 900 personil gabungan Polri dan TNI serta pemangku kepentingan terkait.

Baca Juga

"Pesan dari pimpinan tetap humanis, tidak ada pasukan yang menggunakan senjata api. Saya ulangi sekali lagi tidak ada pasukan yang menggunakan senjata api," tegas Setyo, di Jakarta, Sabtu (14/5/2022).

Sementara itu, massa buruh dari berbagai elemen tengah melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Mulai dari massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI).

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, salain kegiatan di Jakarta, kata Said Iqbal, secara bersamaan juga akan dilakukan aksi serempak di berbagai daerah. Seperti 20 ribu buruh di Surabaya, 5 ribu buruh di Semarang, 15 ribu buruh di Batam, 5 ribu buruh di Medan, dan puluhan ribu buruh lainnya yang tersebar di kota-kota industri.

"Lalu Bitung, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Maluku, Mataram, Ternate, dan beberapa kota industri lainnya," ujar pria yang juga menjadi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini.

Dalam acara May Day Fiesta yang diselenggarakan di GBK, akan diisi oleh orasi dari serikat buruh internasional dan Partai Buruh dari negara lain. Dari serikat buruh Internasional adalah Sekjend ITUC Sharan Burraw, Sekjend ITUC AP Shoya Yoshida, Presiden DGB, Konfederasi Serikat Buruh Brasil, Konfederasi Serikat Buruh Australia, Konfederasi Serikat Buruh Finlandia. 

"Sedangkan dari Partai Buruh dari negara lain adalah Partai Buruh Brasil, Australia, dan Finlandia," ungkap Said Iqbal.

Dalam momentum kali ini, Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia akan menyuarakan 18 tuntutan, sebagai berikut:

  1. Tolak Omnibus law UU Cipta Kerja.
  2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas.
  3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB.
  4. Tolak upah murah.
  5. Hapus outsourcing.
  6. Tolak kenaikan pajak PPn.
  7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran.
  8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan.
  9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria.
  10. Stop kriminalisasi petani.
  11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis.
  12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS.
  13. Pemberdayaan sektor informal.
  14. Ratifikasi Konversi ILO No 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja.
  15. Driver Ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya.
  16. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang.
  17. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih).
  18.  Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement