Senin 16 May 2022 06:58 WIB

Volume Kendaraan Tinggi, Puncak One Way Arah Bawah 8 Jam

Pelaksanaan one way cukup panjang namun bukan yang terpanjang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Situasi arus lalu lintas di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor. Polres Bogor tengah melaksanakan rekayasa lalu lintas sistem one way arah atas (Jakarta-Puncak) - ilustrasi
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Situasi arus lalu lintas di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor. Polres Bogor tengah melaksanakan rekayasa lalu lintas sistem one way arah atas (Jakarta-Puncak) - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pada Ahad (15/5), Satuan Lalu Lintas Polres Bogor mencatat volume kendaraan yang turun dari arah Puncak menuju Jakarta cukup tinggi. Oleh karena itu, petugas menerapkan rekayasa lalu lintas sistem satu arah atau one way arah bawa (Puncak-Jakarta) cukup lama.

Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Dicky Anggi Pranata, menjelaskan one way arah bawah telah diterapkan mulai pukul 12.30 WIB hingga 22.00 WIB. 

Baca Juga

“Mulai pukul 22.00 kami proses penormalan dua arah. Jadi tadi siang kami kami berlakukan one way dari arah Puncak menuju Jakarta dan kami normalkan dua arah pukul 22.00 WIB,” kata Dicky di Simpang Gadog, Ahad (15/5) malam.

Dicky mengakui, volume kendaraan yang turun dari arah Puncak menuju Jakarta cukup tinggi. Oleh karena itu pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas one way dalam waktu yang cukup lama. 

“Memang arus volume kendaraan cukup tinggi malam ini. Pelaksanaan one way cukup panjang namun bukan yang terpanjang,” tuturnya.

Terkait rekayasa lalu lintas pada libur Hari Waisak 16 April 2022, Dicky akan melihat dulu bagaimana volume dan kondisi arus lalu lingas hari itu. “Kita akan melihat arusnya seperti apa, apabila kita akan memainkan kembali one way arah bawah atau atas, kita melihat arus besok,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement