REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Dalam premisnya pelatih Simone Inzaghi menilai akan selalu ada kemungkinan yang mengejutkan pada gelaran sepak bola. Salah satunya ketika ia mencoba menyalin cerita lama untuk membawa Inter Milan menjuarai kompetisi Serie A Liga Italia 2021/2022.
Inzaghi mengamini bahwa perjuangan tidak pernah tuntas sebelum peluit panjang berbunyi. Bagi allenatore 46 tahun, Inter masih memiliki kans besar merengkuh Scudetto ke-20 sekaligus mengubur ambisi rival sekota AC Milan.
"Tentu kami tertinggal, jadi kami butuh kemenangan dan mereka (Milan) menelan kekalahan atas Sassuolo," kata Inzaghi menegaskan dikutip Football Italia, Rabu (18/5).
Giornata 38 bagi Inter Milan dan AC Milan merupakan episode penentu Scudetto. Hasil yang diperoleh di lapangan akan sangat menentukan mereka meraih mahkota atau melepas harapan.
Saat ini Milan memuncaki klasemen dengan perolehan angka 83 dari 27 laga yang telah dimainkan, 25 kemenangan, delapan seri dan empat kalah. Rossoneri unggul dua poin atas Inter yang menduduki kursi kedua mengoleksi nilai 81.
Iblis Merah membutuhkan setidaknya satu poin alias tampil imbang kontra Sassuolo untuk menyudahi puasa gelar 11 tahun lamanya. Pun, Inter harga mati Si Biru-Hitam adalah menang dan berharap Milan terjungkal.
Inzaghi menggambarkan skenario itu bisa terwujud lantaran pernah mengalami langsung saat menjadi pemain SS Lazio. Medio itu i Biancoceleste mampu keluar sebagai kampiun Serie A 1999/2000 setelah mengasapi Juventus di partai pamungkas.
Menariknya, jarak perolehan poin tersebut sama dengan yang tengah dijalani oleh Inter pun Milan. Sebelumnya Lazio juga berselisih dua poin di bawah Juve yang memimpin perlombaan.
"Itu terjadi sebelumnya, saya menang dengan Lazio ketika kami tertinggal dua poin dan Juventus kalah dari Perugia, jadi itu bisa terjadi lagi saat ini," sambung Inzaghi meyakini.
Inzaghi jadi satu dari sederet saksi hidup Lazio meraih Scudetto kedua dalam sejarah klub. Bermain di markas sendiri Stadion Olimpico, Elang Ibu Kota melibas tamunya Reggina dengan skor 3-0.
Di lain sisi, Juve yang memimpin papan klasemen seketika roboh oleh gol semata wayang pemain Perugia, Alessandro Calori. Narasi 14 Mei 2000 silam itu yang meyakini Inzaghi La Beneamata dapat menjegal mimpi i Rossoneri merengkuh Scudetto ke-19 mereka.
Adapun Inter lebih diuntungkan pada partai pamungkas melawan Sampdoria. Sebab, Lautaro Martinez dan rekan setim bermain di hadapan pendukung sendiri Stadion Giuseppe Meazza. Sedangkan Milan ditantang oleh tim kuda hitam Sassuolo di Stadion Tricolore, Mapei, Emilia-Romagna.