REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Laporan media Amerika Serikat (AS), Wall Street Journal (WSJ) mengatakan, bahwa penyebab kecelakaan fatal pesawat China Eastern Airlines adalah unsur kesengajaan. Laporan tersebut mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
"Data penerbangan menunjukkan seseorang di kokpit dengan sengaja menabrakkan jet China Eastern," lapor WSJ seperti dikutip laman Anadolu Agencies, Rabu (18/5/2022). Pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines berpenumpang 123 dan sembilan awak jatuh di daerah pegunungan di Guangxi pada 21 Maret.
"Informasi yang dikumpulkan sejauh ini dalam penyelidikan China Eastern telah membuat pejabat AS yang terlibat dalam penyelidikan mengalihkan perhatian mereka pada tindakan seorang pilot," kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. "Ada juga kemungkinan bahwa orang lain di pesawat bisa masuk ke kokpit dan dengan sengaja menyebabkan kecelakaan itu," klaim laporan itu.
Beijing belum menanggapi klaim tersebut. Namun, Global Times yang dikelola pemerintah China mengutip Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan, China belum merilis informasi investigasi apapun tentang penyebab jatuhnya China Eastern MU5735.
NTSB mengatakan telah membantu Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) dengan penyelidikan kecelakaan itu dan semua informasi yang terkait dengan penyelidikan itu akan dirilis oleh regulator penerbangan China. Penerbangan saat itu menuju dari tenggara kota Kunming ke Guangzhou, sebuah kota pelabuhan dekat Hong Kong.
Semua penumpang dan awak pesawat dinyatakan meninggal beberapa hari kemudian setelah kecelakaan dan diidentifikasi melalui tes DNA. "Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," kata laporan itu mengutip penilaian awal pejabat Amerika itu.
"Penilaian dilakukan setelah analisis informasi yang diambil dari perekam data penerbangan yang rusak," tambah laporan itu.
American ABC News juga mengeklaim hal yang sama, sekali lagi mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya. "Kecelakaan pesawat China Eastern Airlines yang menewaskan 132 orang diyakini disebabkan oleh tindakan yang disengaja," kata ABC News.
"Otoritas China, yang memimpin penyelidikan, sejauh ini belum menandai adanya masalah mekanis atau kontrol penerbangan dengan pesawat itu," kata pejabat Amerika itu kepada WSJ.
Setelah pencarian intensif, tim penyelamat menemukan dua kotak hitam pesawat, salah satunya rusak parah. Tim pencari menemukan sekitar 36 ribu keping puing di lokasi tersebut.
Pihak berwenang China mengatakan cuaca tidak berbahaya pada saat kecelakaan itu dan penerbangan tersebut memiliki komunikasi normal dengan kontrol lalu lintas udara sampai jatuh secara tiba-tiba. Pesawat itu sendiri dalam kondisi terbang yang baik dan pilotnya juga dalam kesehatan yang baik, menurut seorang pejabat China Eastern Airlines sebelumnya.