REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung masih menunggu distribusi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi ternak yang ada di daerahnya. Vaksin PMK sebagai langkah pencegahan perluasan penyakit.
"Saat ini kita masih menunggu distribusi vaksin bagi ternak dari Kementerian Pertanian," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti, di Bandarlampung, Jumat (20/5/2022).
Lili Marwati mengatakan, direncanakan distribusi vaksin bagi ternak di masa wabah penyakit mulut dan kuku oleh pemerintah pusat akan dilakukan pada pekan kedua Juni. "Rencananya pada minggu kedua bulan Juni akan dikirim sejumlah alokasi vaksin bagi ternak, sesuai dengan jumlah sebaran kasus yang ada," kata Lili.
Menurutnya, untuk jumlah pasti alokasi pihaknya belum mengetahui secara pasti. "Usulan belum ada, dilihat dahulu kondisi yang ada di lapangan dan sebaran kasus," ucapnya.
Dia menjelaskan, nantinya vaksinasi bagi ternak itu akan menyasar ternak yang memiliki kondisi tubuh sehat. "Vaksin ini akan diperuntukkan bagi ternak atau sapi yang kondisinya sehat sebagai langkah antisipasi persebaran PMK. Untuk yang sakit akan diberikan vitamin dan antibiotik," tambah Lili.
Provinsi Lampung memiliki total populasi ternak sebesar 800.000 ekor, telah ada 47 ekor yang terjangkit PMK. Terinci sebanyak 47 ekor sapi yang sakit itu ada 24 ekor asal Kabupaten Tulang Bawang Barat, 18 ekor asal Mesuji, dan 5 ekor Tulang Bawang. Selain itu telah ada 22 ekor sembuh yang berasal dari Kabupaten Tulang Bawang Barat dan ada 1 ekor yang mati dari Kabupaten Tulang Bawang Barat.