Kamis 08 Feb 2024 15:49 WIB

Terima Ancaman Telepon, Polisi Berjaga di Dua Masjid Christchurch

Polisi mengatakan tidak menemukan sesuatu yang mengkhawatirkan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Al Noor di Deans Avenue, Christchurch, Selandia Baru
Foto: EPA-EFE/MARTIN HUNTER
Masjid Al Noor di Deans Avenue, Christchurch, Selandia Baru

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Polisi bersenjata telah berjaga di dua masjid Christchurch pada Kamis (8/2/2024), setelah dua masjid tersebut menerima ancaman telepon. Polisi Canterbury memposting secara publik di media sosial bahwa ancaman itu dibuat mengenai tempat tertentu.

Polisi mengatakan mereka telah mengunjungi dua masjid itu dan tidak menemukan sesuatu yang mengkhawatirkan melalui penggeledahan mereka. Saat ini, seorang petugas polisi bersenjata terlihat berjaga di luar Masjid Al Noor di Deans Ave.

Baca Juga

"Staf yang bertanggung jawab telah diberhentikan, namun staf penghubung sekarang bekerja dengan masyarakat untuk memberikan jaminan," kata polisi, dilansir dari News Talk ZB, Kamis (8/2/2024).

The Herald memahami targetnya adalah Masjid Al Noor dan masjid tua Linwood, tempat serangan teror Christchurch yang menewaskan 51 orang pada Maret 2019. Situs Linwood dihancurkan tahun lalu dan pengembangan pusat Islam baru sedang berlangsung di Tuam St.

Imam Masjid Al Noor Gamal Fouda, mengatakan kepada The Herald sebuah pesan yang dikirim ke polisi mengatakan "jika Anda tidak membayar jumlah uang ini dalam 15 menit, saya di depan masjid, saya akan menyerang masjid.”

"Polisi harus merespons dan mereka akan berada di sana untuk sementara waktu," katanya.

"Ada orang sakit di sekitar, tetapi kami hanya ingin menyampaikan pesan kepada komunitas bahwa di Selandia Baru kami perlu melanjutkan kebersamaan dan persatuan dan kebencian ini tidak boleh menang dan kami harus benar-benar terus bekerja sama sehingga semua orang dapat merasa aman."

Seorang pria di masjid mengatakan kepada Herald, bahwa dia khawatir tentang ancaman yang dibuat begitu dekat dengan peringatan lima tahun serangan teror dan bersyukur polisi telah datang dan menggeledah masjid Deans Ave.

Pada Desember, pemeriksaan koroner selama tujuh minggu terhadap serangan 2019 berakhir setelah mendengar keterangan dari puluhan orang saksi. Wakil kepala koroner Brigitte Windley mengatakan akan membutuhkan waktu untuk menyerap sejumlah besar bukti yang didengar sebelum temuan apa pun dapat tersedia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement