Selasa 24 May 2022 12:33 WIB

PPP: Apa Bukti Istana Terlibat Pembentukan KIB?

Pembentukan KIB merupakan domain partai politik dan bukan lagi domain Istana.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mempertanyakan tudingan bahwa Istana ikut berperan dalam pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ilustrasi. Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mempertanyakan tudingan bahwa Istana ikut berperan dalam pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mempertanyakan tudingan bahwa Istana ikut berperan dalam pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Baidowi menegaskan KIB dibentuk bukan atas arahan Istana.

"Apa buktinya?" kata Baidowi kepada Republika, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, KIB dibentuk berdasarkan kesadaran partai-partai politik, dan anggota koalisi untuk melanjutkan pemerintahan. “Itu domainnya partai politik, bukan lagi domain Istana. Terlebih pak Jokowi menyampaikan bahwa mempersilakan kabinet-kabinetnya waktu itu untuk meningkatkan popularitas, melakukan kerja-kerja politik, 

Ia juga memastikan kerja-kerja politik para menteri yang tergabung dalam koalisi tidak akan mengganggu pemerintahan. Para ketua umum yang juga menteri di Kabinet Indonesia Maju akan melakukan kerja-kerja politiknya di luar jam kantor.

"Menteri-menteri kabinet yang tergabung di KIB ini bekerja secara politik di luar jam kerja kementerian, jadi tidak mengganggu tugas-tugas kementerian, karena dikerjakan di luar jam kerja,atau di luar jam kantor," ungkapnya.

Sebelumnya, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu yakni Partai Golkar, PAN, dan PPP diduga merupakan hasil intervensi dari Istana. Pengamat politik Hendri Satrio menduga, adanya peran Istana karena ketiga partai tersebut merupakan koalisi pemerintah.

“Apakah ada arahan dari Istana? Karena tiga-tiganya parpol koalisi pemerintah. Nah, apakah itu untuk menyelamatkan tokoh kemudian parpol. Dan itu tadi pertanyaan terbesar ini ada arahan Istana atau tidak,” kata Hendri dalam diskusi ‘Kasak Kusuk Koalisi Partai dan Capres 2024’ pada Sabtu (14/5/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement