Rabu 25 May 2022 11:08 WIB

Pemerintah Raup Rp 20 Triliun dari Lelang SUN

Penawaran yang masuk sebesar Rp 39,42 triliun

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Lelang Surat Utang Negara (SUN).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Lelang Surat Utang Negara (SUN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menyerap dana sebesar Rp 20 triliun dari lelang surat berharga negara (SBN). Permintaan investor yang solid dalam lelang kali ini tercermin dari penawaran yang masuk sebesar Rp 39,42 triliun atau meningkat 50 persen dibanding lelang sebelumnya.

Direktur Jenderal Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan bids to cover ratio pada lelang kali ini sebesar 1,97 kali. Hal ini dipengaruhi relatif stabilnya kondisi pasar global dan didukung positifnya kondisi perekonomian domestik yang ditunjukkan antara lain neraca perdagangan mencatatkan surplus tertinggi sepanjang sejarah pada April sebesar 7,56 miliar dolar AS.

Baca Juga

“Di tengah solidnya permintaan investor neraca perdagangan mencatatkan surplus tertinggi sepanjang sejarah pada April sebesar 7,56 miliar dolar AS,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (25/5/2022).

Tak hanya itu ia mengungkapkan neraca transaksi berjalan Indonesia tercatat surplus 220 juta dolar AS dan cadangan devisa pada akhir Maret mencapai 139,1 miliar dolar AS atau setara pembiayaan tujuh bulan impor. Adapun preferensi investor obligasi negara pada lelang kali ini yaitu masih pada dua seri benchmark dengan tenor lima dan 10 tahun yang mencapai 52,16 persen dari total incoming bids dan 65 persen dari total awarded bids.

Sementara, incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun senilai Rp 12,57 triliun. Menurutnya partisipasi investor asing meningkat Rp 4,25 triliun dibanding lelang sebelumnya, mayoritas pada tenor 10 dan 15 tahun, dengan total penawaran masuk sebesar Rp 5,58 triliun atau 14,15 persen dari total incoming bids.

Dari penawaran masuk tersebut, dimenangkan sebesar Rp 4,08 triliun atau 73,06 persen dari total incoming bids investor asing. Secara umum, level imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang SUN seri obligasi negara turun sebesar 11 sampai 37 basis poin dibandingkan lelang sebelumnya.

Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan kondisi pasar dan tren penurunan tingkat imbal hasil di pasar domestik beberapa hari terakhir. Sesuai dengan kalender penerbitan SBN 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 7 Juni 2022.

“Pemerintah optimis kondisi pasar ke depan akan lebih kondusif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN melalui penerbitan SBN,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement