Rabu 25 May 2022 06:36 WIB

Indonesia Tawarkan Proyek Pembangunan IKN di WEF 2022

WEF 2022 jadi ajang untuk mempromosikan berbagai kepentingan negara.

Forum ekonomi dunia, World Economic Forum (WEF) kembali digelar di Davos, Swiss, pada 22-26 Mei 2022. Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga turut dibahas dan ditawarkan pemerintah Indonesia dalam pertemuan tersebut.
Foto: EPA
Forum ekonomi dunia, World Economic Forum (WEF) kembali digelar di Davos, Swiss, pada 22-26 Mei 2022. Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga turut dibahas dan ditawarkan pemerintah Indonesia dalam pertemuan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga turut dibahas dan ditawarkan pemerintah dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss.

"IKN adalah salah satu yang kita bicarakan (di WEF). Dengan beberapa investor kita sudah bicara IKN. Dan IKN harus kita wujudkan dan kita harus memastikan apa yang sudah diperintahkan dan direncanakan oleh Bapak Presiden Jokowi," kata Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di WEF Davos, Swiss, yang dipantau secara daring dari Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Kendati telah bertemu dan membahas peluang terkait IKN, Bahlil mengaku hingga saat ini belum ada kesepakatan investasi. Namun ia memastikan minat para pebisnis di pertemuan tersebut terkait pembangunan IKN Nusantara.

"Kalau ditanya minatnya ada? Minat ada. Tapi eksekusinya belum untuk di WEF ini," kata Bahlil.

Ia menjelaskan ajang WEF 2022 jadi ajang untuk mempromosikan berbagai kepentingan negara dan informasi soal Indonesia kepada Forum Ekonomi Dunia.Terlebih momentum WEF 2022 kali ini bertepatan dengan Presidensi Indonesia di G20 tahun ini. 

Indonesia pun tidak melewatkan kesempatan untuk menjelaskan kepada dunia terkait kesuksesan mengendalikan pandemi, kebangkitan ekonomi hingga kebijakan investasi yang ramah lingkungan."Temanya (G20) kan bangkit bersama, recovery pasca-pandemi Covid-19. Ini momentum kita menjelaskan kepada global bagaimana Indonesia mengendalikan pandemi, bagaimana pertumbuhan ekonomi, lalu bagaimana renstra arah kebijakan investasi yang ramah lingkungan dan green energy. Langkah konkretnya apa saja dan kolaborasinya seperti apa," katanya.

Lantaran fokusnya untuk mempromosikan kepentingan bangsa, Bahlil mengatakan kesepakatan investasi nantinya akan jadi buah jika ada kecocokan yang terjalin dalam forum."Kalau ada yang cocok untuk kita bangun bisnis baru, kita bawa pulang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement