REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— KBRI Tunis, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia menggelar sholat gaib, tahlilan, dan doa bersama atas wafatnya Prof Dr Ahmad Syafii Maarif di mushalla KBRI Tunis, Tunisia, Jumat (27/5/2022).
Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, memimpin langsung shoalat gaib dan tahlil. Sedangkan doa dipimpin Firza Nofdi Muhammad, Ketua PCIM Tunisia.
"Kami semua, negeri ini, kehilangan sosok negarawan dan cendekiawan yang sudah menginspirasi banyak orang agar Indonesia terus kokoh dan berdaulat di bawah panji Pancasila. Buya Syafii mengajarkan kita semua agar selalu mencintai Indonesia dan mengamalkan Pancasila dalam tindakan," ujar Duta Besar RI yang mempunyai hubungan dekat dengan Buya Syafii ini.
Dia mengisahkan, bahwa sebelum berangkat ke Tunisia untuk menunaikan tugas sebagai Duta Besar RI, dia sowan dan meminta nasihat kepada Buya Syafii di Yogjakarta.
"Buya Syafii berpesan agar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah selalu kompak untuk menjaga dan membangun Indonesia. Anak-anak muda punya tugas tidak mudah untuk melanjutkan mimpi dan perjuangan para Pendiri Bangsa," ujar Duta Besar RI yang dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama.
Sementara itu, Ketua PCIM Tunisia, Firza Nofdi Muhammad, menyampaikan duka yang mendalam dan terima kasih kepada KBRI Tunis yang telah melaksanakan sholat gaib, tahlilan, dan doa bagi tokoh Muhammadiyah.
"Buya Syafii adalah negarawan dan tokoh Muhammadiyah yang telah menginspirasi kaum muda. Pemikiran progresif dan reformis tumbuh subur di persyarikatan saat Buya Syafii memimpin Muhammadiyah," ujar Firza Nofdi Muhammad.
Sebagaimana diketahui, Bangsa Indonesia berduka atas berpulangnya tokoh bangsa. Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif wafat pada Jumat, (27/5/2022), pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Buya Syafii meninggal dunia usai jalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Buya Syafii dirawat di rumah sakit sejak 14 Mei 2022 lalu setelah mengalami sesak napas.