Jumat 03 Jun 2022 01:20 WIB

Ilmuwan Jerman Temukan Enzim Pemakan Plastik

Plastik jenis PET perlu waktu hingga 1.000 tahun untuk terurai.

Warga berada di sekitar tumpukan di Pantai Bayah, Lebak, Banten, Ahad (29/5/2022). Gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir di daerah tersebut mengakibatkan sampah dari limbah rumah tangga serta plastik terbawa oleh arus ombak dan menumpuk di pantai itu.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga berada di sekitar tumpukan di Pantai Bayah, Lebak, Banten, Ahad (29/5/2022). Gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir di daerah tersebut mengakibatkan sampah dari limbah rumah tangga serta plastik terbawa oleh arus ombak dan menumpuk di pantai itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plastik jenis PET perlu waktu hingga 1.000 tahun untuk terurai. Kini peneliti dari Leipzig, Jerman berhasil menemukan enzim baru untuk mengurai plastik yang paling banyak diproduksi di dunia itu.

Saat mengais-ngais tumpukan kompos di pemakaman kota Leipzig, Christian Sonnendecker dan tim penelitinya menemukan tujuh enzim baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Para ilmuwan itu sedang berburu protein yang punya potensi bisa "memakan" plastik PET.

Baca Juga

Plastik PET merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia. Plastik jenis PET paling banyak digunakan untuk membuat botol air mineral dan kemasan bahan makanan.

"Para ilmuwan mulanya tidak berharap banyak, saat mereka membawa sampel itu kembali ke laboratorium," kata Sonnendecker kepada DW ketika mengunjungi laboratorium Universitas Leipzig.

Bagi para peneliti, itu hanya tempat pembuangan sampah kedua yang mereka teliti, dan mereka pikir enzim pemakan PET itu langka.

Namun di salah satu sampel, mereka menemukan enzim atau poliester hidrolase yang disebut PHL7. Hal yang mengejutkan para peneliti, Enzim PHL7 mengurai seluruh bagian plastik dalam waktu kurang dari sehari.

 

 

sumber : DW
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement