Jumat 03 Jun 2022 11:18 WIB

Ilmuwan Sebut Lubang Hitam Supermasif Berperan dalam Kematian Galaksi

Pada titik tertentu sebagian besar pembentukan bintang di galaksi tiba-tiba berhenti.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Lubang Hitam (ilustrasi)
Foto: id.wikipedia.org
Lubang Hitam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Galaksi Bima Sakti tidak terlalu aktif. Namun, setiap tahun, galaksi ini menghasilkan sekitar tiga sampai empat Matahari sebagai bintang baru di seluruh tubuh spiralnya. Bintang-bintang dari segala usia dapat ditemukan tersebar di seluruh galaksi.

Namun, ada beberapa galaksi yang lebih tenang yakni galaksi elips, yang sebagian besar pembentukan bintangnya sudah lama berhenti. Di galaksi-galaksi ini, tidak ada atau sangat sedikit bintang yang dapat ditemukan lebih muda dari usia tertentu.

Baca Juga

Hal ini menunjukkan bahwa pada titik tertentu sebagian besar pembentukan bintang tiba-tiba berhenti, meninggalkan galaksi perlahan-lahan berkedip selama bertahun-tahun. 

Bagaimana tepatnya pembentukan bintang dimatikan di galaksi-galaksi yang halus dan hampir tanpa ciri ini adalah suatu misteri. Namun, para astronom percaya itu ada hubungannya dengan lubang hitam supermasif yang ditemukan di pusat setiap galaksi.

Sekarang tim astronom internasional yang dipimpin oleh Kei Ito dari Graduate University for Advanced Studies, SOKENDAI di Jepang menatap kembali ke alam semesta awal untuk mencari tahu jawabannya.

Menggunakan beberapa teleskop paling kuat di dunia, ilmuwan telah mengumpulkan data dalam berbagai panjang gelombang cahaya untuk mengidentifikasi galaksi yang cahayanya telah menempuh perjalanan 9,5 miliar hingga 12,5 miliar tahun melintasi teluk ruang-waktu. 

Langkah pertama adalah menggunakan data optik dan inframerah untuk mengidentifikasi galaksi yang pembentukan bintangnya sedang berlangsung serta galaksi yang pembentukan bintangnya telah berhenti.

Dilansir dari Sciencealert, Rabu (1/6/2022), langkah selanjutnya adalah menggunakan sinar-X dan data radio untuk mengidentifikasi aktivitas lubang hitam supermasif. Ini adalah mekanisme yang diyakini para astronom bahwa pembentukan bintang mungkin padam.

Ketika lubang hitam supermasif aktif, ia melahap sejumlah besar materi dari ruang di sekitarnya. Proses ini berantakan, menghasilkan apa yang secara kolektif dikenal sebagai “umpan balik”.

Kita semua tahu tidak ada yang bisa muncul dari luar cakrawala peristiwa lubang hitam, tetapi ruang di sekitarnya adalah masalah yang berbeda. Material berputar di sekitar lubang hitam, seperti air yang mengitari saluran pembuangan. Gravitasi dan gesekan menghasilkan radiasi intens yang berkobar di Alam Semesta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement