REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Para astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble dan Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array (ALMA) menemukan enam galaksi awal (sekitar 3 miliar tahun setelah Big Bang). Galaksi ini "mati" karena kehabisan suhu hidrogen yang diperlukan untuk pembentukan bintang.
"Ini adalah periode puncak untuk kelahiran bintang, jadi hilangnya hidrogen itu adalah sebuah misteri," ujar pemimpin peneliti Kate Whitaker, dilansir di Engadget, Selasa (28/9).
Tim menemukan galaksi berkat lensa gravitasi yang kuat, menggunakan gugus galaksi untuk membengkokkan dan memperbesar cahaya dari alam semesta awal.
Hubble mengidentifikasi di mana bintang-bintang terbentuk di masa lalu. Sementara, ALMA mendeteksi debu dingin (pengganti hidrogen) untuk menunjukkan di mana bintang akan terbentuk jika bahan-bahan yang diperlukan telah ada.
Galaksi diyakini telah berkembang sejak itu, tetapi tidak melalui penciptaan bintang. Sebaliknya, mereka tumbuh melalui penggabungan dengan galaksi dan gas kecil lainnya.
Temuan ini merupakan bukti kekuatan gabungan Hubble dan ALMA. Pada saat yang sama, temuan ini menggarisbawahi keterbatasan teknologi dan pemahaman manusia dengan mengajukan sejumlah pertanyaan.
Whitaker mencatat bahwa para ilmuwan tidak tahu mengapa galaksi mati begitu cepat, atau apa yang terjadi untuk memotong bahan bakar.