Senin 06 Jun 2022 11:16 WIB

Perdana Menteri Albanase Menantikan Diskusi Produktif dengan Jokowi

PM Albanese memilih Indonesia sebagai destinasi pertama kunjungan bilateralnya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese
Foto: Lukas Coch/AAP Image via AP
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Australia Anthony Albanese tiba di Jakarta pada Senin (6/6/2022) ini. Ia bertemu Presiden Joko Widodo dan akan  memperkuat hubungan antara dua negara tetangga.

Albanese memilih Indonesia sebagai destinasi pertama kunjungan bilateralnya. Ia diperkirakan membahas perdagangan, investasi, perubahan iklim. dan keamanan dengan Jokowi.

Baca Juga

Pemerintah baru Australia yang mengakhiri kekuasaan konservatif selama hampir sembilan tahun pada 21 Mei lalu, ingin memperkuat fokus hubungan dengan Asia Tenggara dan perubahan iklim. Isu penting bagi negara tetangganya di Pasifik sambil menghadapi menguatnya pengaruh China di kawasan.

"Saya menantikan diskusi produktif mengenai prioritas bersama kami pada iklim dan energi, investasi, dan keamanan regional," kata Albanase di Twitter.

Delegasi yang ikut rombongan ini antara lain Menteri Perdagangan Don Farrell, Menteri Luar Negeri Penny Wong, dan Menteri Sains dan Industri Ed Husic. Wong yang sebelumnya mengatakan Indonesia tidak mendapat cukup banyak perhatian dari mantan erdana menteri Scott Morrison bertemu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi Ahad (5/6/2022).

Albanese juga dijadwalkan bertemu Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jcok Hoi di Jakarta. Sebelum berangkat ke Makassar.

Perdana menteri Australia itu sudah mengungkapkan keinginannya untuk memperkuat hubungan dengan ASEAN. Di tengah persaingan geopolitik di Pasifik, ia mengatakan kunjungannya menegaskan pentingnya hubungan Indonesia-Australia bagi Canberra.

"Kami memiliki pemimpin bisnis yang serius dari Australia di sini karena mereka ingin memperdalam hubungan ekonomi antara Australia dan Indonesia," katanya kepada wartawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement