Sabtu 13 Apr 2024 19:36 WIB

5 Meninggal Akibat Penikaman di Pusat Perbelanjaan Sydney

Terduga pelaku penikaman sudah ditembak mati.

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sedikitnya lima orang tewas dalam penikaman di sebuah pusat perbelanjaan di Sydney, ibu kota Negara Bagian New South Wales di Australia, pada Sabtu (13/4/2024). Tersangka pelaku ditembak mati oleh polisi.

Juru bicara layanan darurat New South Wales mengatakan bahwa delapan orang, termasuk seorang bayi usia sembilan bulan ditikam. Mereka dibawa ke berbagai rumah sakit di Sydney.

Baca Juga

 

Bayi tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Anak Sydney di Randwick. Sementara para korban lainnya dibawa ke beberapa rumah sakit terdekat, lapor media penyiaran Australian Broadcasting Corporation yang mengutip juru bicara itu.

 

Kondisi para korban masih belum diketahui namun mereka dirawat karena luka trauma.

 

Polisi mengatakan layanan darurat dipanggil ke Westfield Bondi Junction di kawasan timur Sydney, sebelum pukul 16.00 waktu setempat  setelah ada laporan mengenai beberapa orang yang ditikam, lapor Australian Broadcasting Corporation. “Sebuah insiden kritis terjadi menyusul penembakan terhadap seorang pria di Bondi Junction," kata polisi melalui pernyataan.

 

Rekaman yang ditayangkan oleh lembaga penyiaran lokal menunjukkan sejumlah besar kendaraan dan personel darurat. Polisi bersenjata juga terlihat melakukan penggeledahan di atap tempat parkir mobil berada.

 

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut penikaman massal itu sangat menyedihkan. Albanese mengatakan dia telah diberi pengarahan oleh Kepolisian Federal Australia setelah serangan yang dilakukan seorang pria di Bondi Junction Westfield pada Sabtu sore yang sibuk.

 

"Saya ngeri mendengar kejadian di Bondi Junction sore ini. Saya berterima kasih kepada kepolisian NSW, layanan darurat serta masyarakat atas keberanian mereka dalam menghadapi insiden mengejutkan ini," kata PM New South Wales Chris Minns melalui pernyataan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement