REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dan berbincang dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri di ruang tunggu Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6). Dari foto-foto yang dirilis oleh Biro Pers Sekretariat Presiden, diketahui pertemuan tersebut terjadi sebelum pelantikan Dewan Pengarah, Kepala dan Wakil Kepala BPIP di Istana Negara, siang ini.
Selain foto, pertemuan dan perbincangan antara Presiden Jokowi dan Megawati ini juga terlihat melalui video yang juga dibagikan oleh Biro Pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden. Dalam video yang berdurasi 32 detik tersebut, tak diperlihatkan apa yang tengah menjadi pembahasan keduanya.
Selain itu, juga belum diketahui apa saja yang diperbicangkan oleh kedua tokoh tersebut. Megawati sendiri datang ke Istana Negara untuk menghadiri acara pelantikan Dewan Pengarah BPIP. Ia kembali menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP masa jabatan 2022-2027.
Foto dan video pertemuan dan perbincangan antara Jokowi dan Megawati ini dirilis di tengah isu kerenggangan antara keduanya. Meskipun begitu, kerenggangan hubungan yang ramai diisukan ini sebelumnya telah dibantah oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto.
Menurut dia, hal itu hanyalah isu yang diulang kembali oleh segelintir pihak. Hubungan antara Jokowi dan Megawati disebut-sebut renggang karena perbedaan pilihan politik pada 2024 nanti.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah adanya kerenggangan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, hubungan keduanya baik-baik saja.
"Hubungan baik baik saja, sangat baik-baik saja. Tidak ada istilah memanas, tidak ada, sangat sangat sangat baik," ujar Pratikno usai rapat kerja dengan Komisi II DPR, Kamis (2/6).
Jokowi dan Megawati, jelas Pratikno, tidak memiliki masalah dalam perpolitikan. Ia mengingatkan sekali lagi, hubungan Jokowi dan Megawati jangan "digoreng" menjadi isu liar. "Ya kalau ketemu kan sering (Jokowi-Megawati). Jadi, beliau bertemu kan sering, jadi tidak usah dibawa macam-macam," ujar Pratikno.