Kamis 09 Jun 2022 00:45 WIB

Nadal Jalani Perawatan Kaki Jelang Wimbledon

Nadal bertahun-tahun menderita masalah di kakinya yang disebut sindrom Muller-Weiss

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petenis Spanyol Rafael Nadal bertahun-tahun menderita masalah di kakinya yang disebut sindrom Muller-Weiss. Ilustrasi.
Foto: AP/Michel Euler
Petenis Spanyol Rafael Nadal bertahun-tahun menderita masalah di kakinya yang disebut sindrom Muller-Weiss. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rafael Nadal dalam masa pemulihan diri di rumah setelah menjalani perawatan pada kaki kirinya yang cedera saat juara French Open itu berjuang agar fit untuk tampil di Wimbledon. Nadal kembali ke rumahnya di Mallorca, kurang dari tiga pekan sebelum dimulainya Wimbledon pada 27 Juni.

Petenis berusia 36 tahun itu mengatakan kakinya "tertidur" karena suntikan saat mengalahkan Casper Ruud di final di Roland Garros, Ahad (5/6/2022), kemenangan yang mengamankan gelar Grand Slam ke-22 bagi Nadal. Nadal kemudian pergi ke Barcelona untuk memulai perawatan stimulasi frekuensi radio berdenyut yang bertujuan untuk mengurangi nyeri saraf. Demikian kata juru bicara pelatih asal Spanyol itu, dikutip dari AFP, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Perawatan tersebut berarti saraf di sekitar area cedera Nadal akan mati rasa untuk sementara. "Rafa sudah di rumah dan akan menghabiskan tiga atau empat hari melakukan dan menjaga aktivitas fisik normal. Tergantung pada efek perawatan, dan selama itu positif, dia nanti akan kembali berlatih di lapangan," kata juru bicara tersebut.

"Kami tidak mengesampingkan perawatan kedua yang dilakukan pada pekan depan," imbuhnya.

Nadal telah bertahun-tahun menderita masalah di kakinya yang disebut sindrom Muller-Weiss, suatu kondisi langka dan degeneratif yang memengaruhi tulang di kaki. "Saya akan berada di sana jika tubuh saya mengizinkannya. Wimbledon adalah prioritas, Grand Slam adalah prioritas," kata Nadal pada Ahad ketika ditanya tentang Wimbledon.

"Memainkannya dengan antiperadangan, ya; dengan suntikan anestesi, tidak," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement