REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU -- Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu menyebutkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 1,9 triliun hingga Mei 2022, naik sekitar 46,3 persen jika dibandingkan dengan 2021.
Kepala Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Syarwan di Bengkulu, Kamis (9/6/2022), menyebutkan, pada 2021 total penyaluran KUR sekitar Rp 1,2 triliun.
Jumlah debitur KUR pada 2022 meningkat menjadi 32.489 debitur atau sekitar 11,3 persen sedangkan pada 2021 jumlah debitur hanya 29.189.
Syarwan mengatakan, penyaluran KUR terbanyak berasal dari Kabupaten Bengkulu Utara yang mencapai Rp338 miliar atau sekitar 17,83 persen dengan jumlah 4.754 debitur. Kemudian Kota Bengkulu dengan jumlah debitur terbanyak yaitu 5.424 dengan total penyaluran Rp 321 miliar, Kabupaten Mukomuko sebanyak Rp 278 miliar dengan jumlah debitur 3.424.
Kabupaten Seluma dengan jumlah penyaluran Rp 198 miliar dengan debitur 3.901, Kabupaten Rejang Lebong sebanyak Rp 194 miliar dengan debitur 4.203, Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak Rp 189 miliar dengan jumlah debitur 2.993. Selanjutnya Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak Rp 131 miliar dengan jumlah debitur 2.399, Kabupaten Kaur sekitar Rp 99 miliar dengan debitur 2.042, Kabupaten Kepahiang dengan penyaluran Rp 83 miliar dengan debitur 1.681 dan Kabupaten Lebong dengan penyaluran KUR sekitar Rp 64 miliar dengan debitur 1.668.
Dengan meningkatnya penyaluran KUR tahun ini dapat menggambarkan bahwa perekonomian di Provinsi Bengkulu mulai membaik.