Jumat 10 Jun 2022 18:33 WIB

Bongkar Kapal Ternak dari NTT, Mentan SYL Pastikan Hewan Qurban Aman

Kabupaten Kupang di NTT merupakan wilayah zona hijau atau bebas PMK ternak

Mentan SYL menyaksikan langsung bongkar muat sapi lokal yang dikirim dari Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (10/6/2022) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Foto: Kementan
Mentan SYL menyaksikan langsung bongkar muat sapi lokal yang dikirim dari Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (10/6/2022) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan ketersediaan ternak hewan qurban tahun 2022 dalam kondisi aman meskipun tengah merebak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa wilayah di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan saat menyaksikan langsung bongkar muat sapi lokal yang dikirim dari Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (10/6/2022) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Sapi-sapi tersebut dikirim untuk memenuhi kebutuhan hewan qurban bagi masyarakat wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. "Sapi-sapi yang didatangkan adalah sapi yang berasal dari wilayah hijau atau bebas PMK. Kabupaten Kupang, NTT, merupakan wilayah zona hijau," kata Mentan.

Baca Juga

Sapi-sapi tersebut diangkut menggunakan kapal ternak Camara Nusantara. Hingga 10 Juni 2022, dari enam trayek beroperasi tercatat total muatan sebanyak 19.541 ekor sapi telah dikirim untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Menurutnya, menjelang Idul Adha 1443 H jumlah muatan hewan ternak sapi pada KM Camara Nusantara, kapal ternak yang dioperasikan oleh Pelni, akan terus meningkat. "Hari ini KM Camara Nusansata 1 tiba dan mengangkut sebanyak 550 ekor dan selanjutnya besok hari Sabtu KM Camara Nusantaŕa 2 akan memuat sebanyak 533 ekor sapi," ungkap Mentan SYL.

Protokol kesehatan hewan menurut Mentan SYL tetap  dilakukan. Meskipun virus PMK tidak berbahaya bagi manusia tapi bisa ditularkan melalui manusia sehingga ia berpesan tetap menaati protokol kesehatan, termasuk penyemprotan disinfektan.

Sebagai informasi, Berdasarkan laporan dari Dinas Peternakan Provinsi NTT, data pengiriman ternak yang mengunakan Kapal Camara Nusantara tercatat sebagai berikut:

(1). Camara Nusantara 1 Tujuan Tanjung Priok rencana keberangkatan tanggal 18 Juni 2022 dengan jumlah muatan 550 ekor.

(2). Camara Nusantara 2 Tujuan Tanjung Priok rencana keberangkatan tanggal 25 Juni 2022 dengan jumlah muatan 550 ekor.

(3). Camara Nusantara 4 Tujuan Samarinda rencana keberangkatan tanggal 11 Juni 2022 dengan jumlah muatan 550 ekor.

(4). Camara Nusantara 6 Tujuan Banjarmasin rencana keberangkatan tanggal 25 Juni 2022 dengan jumlah muatan 550 ekor.

Berdasarkan rekapan Permohonan dari Pelaku Usaha yang hendak mengantarpulaukan ternak sampai dengan tanggal 09 Juni 2022, dilaporkan sebagai berikut:

(1). Tujuan Tanjung Priok sebanyak 1.180 Ekor direncanakan awal Juli 2022.

(2). Tujuan Banjarmasin sebanyak 290 Ekor direncanakan awal Juli 2022.

(3). Tujuan Samarinda sebanyak 1.750 Ekor direncanakan awal Juli 2022.

Selain dari NTT, sapi juga didatangkan melalui tol laut dari Bima NTB sebanyak 6.569 ekor dan melalui jalur Bima - Boyolali dan tol darat ke DKI sebanyak 3.895 ekor.

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan, berdasarkan laporan dari Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi dan Data iSIKHNAS update per tanggal 10 Juni 2022 menyebut potensi ketersediaan hewan qurban mencapai 2.205.660 ekor (ketersediaan cukup). Hewan qurban itu terdiri atas sapi, kerbau, kambing, dan domba di seluruh Indonesia menjelang Hari Raya Idul Adha 2022. 

Nasrullah mengatakan proyeksi kebutuhan pemotongan hewan qurban diperkirakan mencapai 1.814.402 ekor, terdiri dari 696.574 ekor sapi, 19.652 ekor kerbau, 733.784 ekor kambing, dan 364.393 ekor domba. "Proyeksi ini mempertimbangkan kenaikan jumlah pemotongan hewan kurban sebesar 5-10% dari jumlah pemotongan tahun lalu 2021," ungkap Nasrullah.

Ditjen PKH telah melakukan koordinasi dengan Dinas yang membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan seluruh provinsi di Indonesia untuk memastikan ketersediaan dan pemenuhan stok hewan kurban. Nasrullah menjelaskan upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian untuk kesiapan menghadapi Idul Adha Tahun 2022 sekaligus dalam upaya pengendalian penyakit PMK. Persiapan itu meliputi:

1) Hewan berasal dari wilayah hijau (bebas PMK) dan bukan berasal dari daerah kab./kota yang masuk dalam zona merah (terkonfirmasi  PMK hasil Laboratorium);

2) Rekayasa jalur laut dan pintu masuk hewan qurban ke Pulau Jawa dan rekayasa jalur darat di pulau Jawa;

3) Pendataan dan sosialisasi PMK kepada pedagang hewan qurban dan menyediakan posko pemeriksaan kesehatan hewan di sentra-sentra penjualan hewan kurban akan dilakukan oleh seluruh dinas kabupaten/kota;

4) Petunjuk teknis pelaksanaan pemotongan qurban saat wabah PMK telah disiapkan untuk dipedomani di seluruh daerah;

5) Keluarnya fatwa dan petunjuk dari MUI terkait kriteria hewan qurban saat wabah PMK;

6) Anjuran melalui MUI kepada masyarakat untuk melaksanakan qurban di wilayah sentra ternak untuk meminimalisir pergerakan ternak.  

"Intinya kami saat ini berupaya semaksimal mungkin untuk selalu berkoordinasi dengan semua pihak agar pelaksanaan qurban nanti aman untuk masyarakat kita," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement